Halo, Pak MS Kaban, Uni Irma Bertanya, Apakah Anda Bermimpi?

Rabu, 21 Juli 2021 – 14:45 WIB
Komisaris Independen PT Pelindo 1, Irma Suryani Chaniago. Foto : Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Nasional Demokrat (NasDem) Irma Suryani Chaniago merespons pernyataan mantan politikus Partai Bulan Bintang (PBB) MS Kaban yang meminta MPR segera menggelar sidang istimewa untuk mengadili Presiden Joko Widodo.

Irma dengan tegas menyatakan MS Kaban asal bicara terkait permintaan sidang istimewa MPR.

BACA JUGA: MS Kaban Desak MPR Mengadili Jokowi, Serangan Balik Kapitra Keras Banget

"Ini satu lagi asbun (asal bunyi)! Siapa dia? Dan ada urusan apa minta sidang istimewa? Mimpi?" kata Irma saat dihubungi JPNN.com melalui pesan singkat, Rabu (21/7).

Seharusnya, lanjut Irma, MS Kaban berempati dengan upaya pemerintah mengatasi pandemi Covid-19 saat ini. Menurut dia, pemerintah sudah bekerja susah payah menangani pandemi.

BACA JUGA: MS Kaban Desak MPR Mengadili Jokowi, Ruhut: Stres

"Pemerintah kerja kaki ke kepala, kepala ke kaki, bukannya berempati malah ngelindur," lanjutnya.

Irma juga menyoroti pendapat segelintir orang yang menyatakan aspirasi dari MS Kaban harus dihormati.

BACA JUGA: Siti Fadilah Supari: Kalau Lawannya Kuat, Dia Bisa Menggunakan Segala Macam Cara

Perempuan berdarah minang itu menilai aspirasi tersebut tidak berdasar dan MS Kaban tidak memiliki kinerja yang baik saat menjabat sebagai menteri kehutanan.

"Jika ada yang ngomong aspirasi harus dihormati, menurut saya lebay juga. Dia mengurus kebakaran hutan saja tidak berhasil, bagaimana mau mengadili orang yang berprestasi," lanjut perempuan yang akrab disapa Uni Irma itu.

Dia juga menyebutkan pandemi Covid-19 terjadi di seluruh dunia dan ada upaya penyelesaian yang berbeda-beda di tiap negara.

Irma juga menyebutkan masyarakat harus punya peran penting untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Kalau tidak berbuat apa-apa untuk membantu rakyat, mending diam. Itu akan lebih bijak," tutur Irma.

Irma menegaskan MS Kaban bukan hanya mencari panggung politik, tetapi juga tidak memiliki sense of crisis. (mcr8/jpnn)


Redaktur & Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler