Halving Bitcoin 2024 Tiba, CEO INDODAX Sebut Kali ini Unik dan Berbeda

Minggu, 21 April 2024 – 03:07 WIB
Teknologi Blockchain. Foto: Indodax

jpnn.com, JAKARTA - Momentum halving Bitcoin telah tiba pada Sabtu (20/4). Namun, harga Bitcoin dari halving kali ini dilaporkan turun ke angka Rp1,03 miliar, setelah kemarin sempat bullish hingga menyentuh Rp1,1 miliar akibat imbas dari konflik geopolitik Iran - Israel.

Sebagai crypto exchange pertama di Indonesia, INDODAX telah mengalami dua kali halving, dan ini merupakan halving ketiga yang diikuti oleh INDODAX.

BACA JUGA: Begini Langkah Indodax untuk Mencegah Tindak Pencucian Uang

“Ini adalah halving keempat saya dan halving ketiga untuk INDODAX. Momentum ini merupakan momentum yang sangat bersejarah dan sudah kita nanti-nantikan. Halving Bitcoin memang dikenal sebagai momen empat tahun sekali, namun lebih tepatnya halving akan terjadi ketika reward miners berkurang setengahnya setelah selesai menambang 210.000 blok,” ucap CEO INDODAX, Oscar Darmawan.

Dia juga mengakui bahwa terdapat sedikit perbedaan antara halving kali ini dengan halving-halving sebelumnya.

BACA JUGA: Berkah Ramadan, Rumah BUMN SIG di Rembang Raup Lonjakan Penjualan Hampers

“Saya sangat penasaran melihat bagaimana perkembangan selanjutnya dan berapa kenaikan dari harga Bitcoin. Efek halving itu baru dirasakan pascahalving terjadi yaitu setelah supply Bitcoin dipotong setengahnya. Sebelumnya, harga Bitcoin biasanya dapat mengalami peningkatan dua kali lipat atau lebih setelah halving,” ujar Oscar.

“Jika dilihat secara historis, market kripto akan memperlihatkan pertumbuhan positif pada enam hingga delapan bulan ke depan dan naik menuju all time high baru setelahnya. Namun, perlu diingat juga jika pasca halving akan terjadi penyesuaian harga yang harus diperhatikan oleh para investor dan trader kripto,” imbuh Oscar.

BACA JUGA: Pegadaian Bersama Kementerian Kembali Membuka Relawan Bakti BUMN Batch V

Oscar menuturkan kemungkinan siklus bull market ini akan terjadi hingga pertengahan 2025.

“Jika dihitung dari halving-halving sebelumnya, halving tahun ini terjadi satu bulan lebih cepat dari halving tahun 2020 yang terjadi Mei dan dua bulan lebih cepat dari halving tahun 2016 di bulan Juli 2016. Maka dari itu, diperkirakan jika bull market kripto tidak akan berakhir pada akhir tahun 2024, namun kemungkinan di pertengahan atau Q1 dan Q2 tahun 2025,” ucap Oscar.

Oscar Darmawan juga menyatakan bahwa hari-hari menjelang halving, terjadi peningkatan yang signifikan dalam aktivitas transaksi Bitcoin.

“Mulai dari 4 April 2024, tercatat adanya lonjakan transaksi Bitcoin yang besar. Lebih dari 450.000 transaksi terkonfirmasi setiap hari selama 11 hari berturut-turut. Tren ini juga diikuti oleh kenaikan biaya transfer yang dimulai sejak 11 hari yang lalu, naik dari 2.86 dolar AS (sekitar Rp 40.860) menjadi 9.09 dolar AS (sekitar Rp 129.780) hanya dalam waktu tiga hari," ungkap Oscar Darmawan.

Menurut Oscar, hal ini membuktikan meskipun terkesan harga Bitcoin pada halving kali ini menurun, antusiasme dan minat para investor dan trader terhadap Bitcoin dan aset kripto lainnya tetap tinggi.

Hal ini karena efek dari halving tidak terbatas pada satu hari saja, tetapi berdampak panjang pada periode setelah halving nanti. Hal ini juga menunjukkan bahwa para investor dan trader percaya pada potensi jangka panjang dari aset kripto.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler