Hamas dan Israel Sepakat Gencatan Senjata, Begini Sikap Sekjen PBB

Jumat, 21 Mei 2021 – 18:49 WIB
Aliansi Pemuda Indonesia untuk Palestina menggelar aksi Solidaritas Untuk Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika, Jakarta, Selasa (18/5). Perkembangan terkini, Hamas dan Israel sepakat gencatan senjata. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, WASHINGTON - Terjadi kesepakatan antara Hamas dan Israel untuk melakukan gencatan senjata, yang artinya adalah kedua pihak setuju menghentikan serangan.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyambut gencatan senjata yang disepakati pada Kamis (20/5) dan mendesak semua pihak agar mengawasinya.

BACA JUGA: Perkembangan Terkini di Gaza: Gencatan Senjata Hamas - Israel Dimulai, Biden Menyampaikan Janji

Gencatan senjata berlaku mulai pukul 02:00 Jumat dini hari waktu setempat.

Gencatan senjata yang ditengahi oleh Mesir dicapai setelah 11 hari serangan Israel terhadap Jalur Gaza yang diblokade.

BACA JUGA: Israel-Palestina Gencatan Senjata, Gus AMI: Indonesia Harus Jadi Mediator Perdamaian

Sekjen meminta masyarakat internasional agar bekerja sama dengan PBB dalam mengembangkan dukungan yang kuat dan terintegrasi untuk rekonstruksi dan pemulihan yang cepat dan berkelanjutan, yang mendukung rakyat Palestina sekaligus memperkuat lembaga mereka.

"Saya menekankan bahwa para pemimpin Israel dan Palestina memiliki tanggung jawab selain mengembalikan ketenangan untuk memulai dialog serius guna membahas akar penyebab konflik," kata Guterres.

BACA JUGA: Heboh, Massa Menggunakan Ratusan Motor Konvoi Mengantar Jenazah Penjahat

"Gaza merupakan bagian integral dari negara Palestina di masa mendatang dan tidak ada upaya yang musti dilakukan untuk menciptakan rekonsiliasi nasional nyata yang mengakhiri perpecahan," katanya.

PBB akan berkoordinasi dengan Israel dan Palestina, dan mitra kawasan serta internasional, termasuk melalui Kuartet Timur Tengah, "untuk kembali ke jalur perundingan yang berarti guna mengakhiri pendudukan dan memungkinkan terwujudnya solusi dua negara berdasarkan garis batas 1967, resolusi PBB, hukum internasional dan juga kesepakatan bersama," kata Guterres.

Kuartet Timur Tengah terdiri atas PBB, Amerika Serikat, Uni Eropa serta Rusia. (Anadolu/antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler