jpnn.com, JAKARTA - India saat ini sedang dilanda gelombang kedua penyebaran Covid-19. Maharashtra menjadi salah satu negara bagian paling parah yang terkena dampak virus asal Tiongkok itu.
Namun, masih banyak warga yang keluar rumah dan berkerumun untuk hal-hal yang tidak perlu.
BACA JUGA: Warga Australia Sudah Merasa Aman dari COVID-19, Tak Termotivasi Divaksinasi
Di kota Pune, India, setidaknya 200 orang turun ke jalan untuk mengantar prosesi pemakanan seorang pria yang dikenal sebagai preman di wilayah tersebut.
Dikutip dari Cartoq, Jumat (21/5), setelah mendapatkan informasi dari masyarakat, polisi bergerak menangkap para pelanggar protokol kesehatan tersebut.
BACA JUGA: Komnas KIPI Beberkan Penyebab 27 Orang Meninggal Usai Terima Vaksin Sinovac
Sebanyak 80 orang dan 40 unit kendaraan disita.
Polisi menurunkan 15 tim untuk melakukan razia di berbagai lokasi dari menjaring pelaku yang ikut dalam iring-iringan prosesi pemakaman.
BACA JUGA: Rangga Sudah Lama Bercerai dengan Istrinya, jadi Manusia Tidak Beradab
Menurut polisi, jenazah yang diantarkan itu merupakan seorang penjahat yang tewas pada Sabtu (15/5) kemarin.
Penjahat bernama Madhav Waghate (28) yang sering keluar masuk penjara itu tewas, dikabarkan bermula saat cekcok dengan seseorang melalui pesan WhatsApp.
Mereka kemudian bertemu dan pelaku menusuk kepala Waghate menggunakan pisau kecil. Waghate tewas.
Pelaku kemudian melarikan diri dan sampai saat ini belum tertangkap.
Konvoi roda dua diselenggarakan di dalam kota selama prosesi pemakaman jenazah Waghate.
Sesuai laporan, lebih dari 125 sepeda motor datang dan berpartisipasi dalam konvoi tersebut.
Sejak India dilanda tsunami Covid-19, pemerintah India memberlakukan aturan lockdown. Memasuki kota tertentu, setiap warga harus menyertakan laporan negatif Covid-19. (ddy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian