Hamas Gulung Sel Teroris di Gaza, Konon Antek-antek Intel Israel

Rabu, 08 Juli 2020 – 22:48 WIB
Militer Hamas berpawai pada 16 Desember 2018 di Gaza. Foto: REUTERS/IBRAHEEM ABU MUSTAFA

jpnn.com, GAZA - Harakat al-Muqawwamatul Islamiyyah (Hamas) menangkap sejumlah sel teroris yang beroperasi di Jalur Gaza, Palestina.

Menurut surat kabar Al-Akhbar terbitan Lebanon, Hamas mencurigai elemen radikal itu beroperasi demi kepentingan intelijen Israel.

BACA JUGA: Astaga, Ternyata Israel Ingin Mencaplok Lahan Tersubur di Palestina

Sebelumnya Kementerian Dalam Negeri yang dijalankan Hamas di Gaza menyatakan bahwa organisasi pimpinan Ismail Haniya itu menemukan sejumla orang yang melakukan gerakan mencurigakan. Penyelidikan ekstensif menuntun aparat keamanan Hamas menangkap sejumlah orang.

Hamas menggulung jaringan teroris itu setelah mengendus adanya rencana berbahaya intel Israel yang menyaru sebagai sel ISIS. Rencana berbahaya itu mengusung plot serangan atas infrastruktur pemerintahan dan militer.

BACA JUGA: Israel Berencana Caplok Tepi Barat, Amerika Salahkan Pemimpin Palestina

Sel-sel kelompok Salafi diduga telah merencanakan aksi bom bunuh diri di Jalur Gaza dengan menyasar sistem strategis dalam perlawanan rakyat Palestina.

Hamas pun meningkatkan kewaspadaannya setelah elemen yang ditangkap mengaku merencanakan serangan yang akan segera dilaksanakan.

BACA JUGA: Lewat Selebaran, Israel Adu Domba Warga Gaza dengan Hamas

Sumber Al-Akhbar menyebut sel-sel teroris itu akan melakukan serangan menggunakan sepeda motor, persis ketika ISIS menyasar infrastrutur Hamas di Jalur Gaza. Agustus lalu, Hamas menangkap seorang anggota ISIS yang mengarahkan serangkaian bom bunuh diri terhadap para polisi di Jalur Gaza.

Serangan ISIS di Gaza terjadi tak lama setelah insiden pertempuran antara Hamas dengan Angkatan Bersenjata Israel (IDF). Namun, IDF menepis anggapan yang menyebutnya terkait dengan serangan teror di Gaza.

Selain itu, pada Oktober lalu Hamas menyalahkan Israel yang mencekoki anak-anak muda dengan pikiran-pikiran ekstrem. Oleh karena itu Hamas menuduh Israel berada di belakang teror di Gaza pada Agustus lalu.

Menurut media yang terafiliasi dengan Hezbollah, intelijen Israel mengarahkan para tersangka melakukan sabotase atas perlawanan warga Palestina terhadap pendudukan.

Senin lalu (6/7), Pemimpin Hamas Ismail Haniya menyerukan kepada Sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah segera menyatukan barisan guna menggagalkan upaya Israel menganeksasi wilayah Palestina di Tepi Barat.(jpost/jpnn)


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler