jpnn.com, JAKARTA - Legislator asal Papua, Yan Permenas Mandenas meminta kepada pemerintah dan TNI-Polri untuk segera menghentikan konflik yang terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Hal itu disampaikan Yan Mandenas setelah mendapat kembali kabar adanya seorang gembala gereja atau pewarta gereja Katolik Stasi Emondi, Paroki Bilogai, Distrik Sugapa, bernama Agustinus Duwitau, tertembak timah panas.
BACA JUGA: Yan Mandenas Minta TNI dan Polri Hentikan Konflik di Intan Jaya
“Ada apa sebenarnya di Intan Jaya. Mengapa terjadi konflik. Parahnya lagi kita tidak tahu siapa pelaku penembakan,” ungkap Yan Mandenas, yang juga anggota Komisi I Bidang Pertahanan DPR RI di Jakarta, Kamis (8/10/2020).
Yan Mandenas mengaku kaget mendengar hamba Tuhan menjadi korban penembakan. Hal itu dikemukakannya, lantaran pada pertengahan bulan September lalu, seorang hamba Tuhan Pdt. Yeremia Zanambani juga ditemukan tak bernyawa lantaran ditembak timah panas dan belum diketahui siapa pelakunya.
BACA JUGA: Jokowi Kirim Surat ke DPR RI, Pratikno Harap Anggota Dewan Segera Bekerja
“Sampai sekarang kasus alm Pdt. Yeremia saja belum terungkap. Mengapa ada lagi yang harus jadi korban. Sebenarnya apa yang terjadi di sana,” tanya Yan lagi.
Yan Mandenas meminta pemerintah dan TNI-Polri bertanggung jawab terhadap keamanan masyarakat yang ada di Kabupaten Intan Jaya.
BACA JUGA: Ketahuilah, Program TMMD Tidak Hanya Berorientasi Kegiatan Fisik
“Konflik seperti ini tak boleh dibiarkan begitu saja. Harus ada solusi konkret yang dilakukan pemerintah bersama TNI dan Polri. Jangan sampai peristiwa seperti ini berlarut-larut. Itu bisa membias ke daerah lain di Papua,” ujarnya.
Yan Mandenas yang juga anggota Fraksi Gerindra juga mempertanyakan sudah sejauh mana Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF), untuk mengungkap sejumlah aksi penembakan yang terjadi di Intan Jaya, khususnya terhadap alm Pdt. Yeremia.
“Kami harap bersama tim TGPF bentukan pemerintah pusat bekerja ekstra untuk mengungkap kasus penembakan alm Pdt. Yeremia. Kerja dengan keterbukaan. Tak boleh ada yang ditutup-tutupi. Siapa yang ditemukan bersalah, harus dikatakan bersalah,” tegasnya.
Yan Mandenas menambahkan, dirinya akan segera ke Papua untuk melihat sejumlah isu yang terjadi di sana, termasuk konflik yang terjadi di Intan Jaya.
“Satu, dua hari ini saya akan tiba di Papua. Saya akan menyerap aspirasi mengenai isu-isu yang berkembang di Papua, agar mana yang bisa kami perjuangkan, kami perjuangkan,” pungkasnya.(fri/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Friederich