jpnn.com, BALIKPAPAN - 367 guru honorer di Balikpapan resmi diangkat menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
Hamudin yang merupakan seorang guru di SMP 1 Balikpapan itu mengaku lega setelah diangkat menjadi PPPK.
BACA JUGA: Polisi Sikat Sindikat Penipuan Bermodus Bisa Bikin Cepat Hamil, Korbannya 300 Orang
“Akhirnya...,” kata pria berusia 54 tahun.
Hamudin menyampaikan masa pensiunnya tinggal 6 tahu lalu karena itu ia berjanji akan memaksimalkan pengabdiannya.
BACA JUGA: 3 Berita Artis Terheboh: Farhat Abbas Bongkar Penipuan Olivia, Baim Wong Bangga
“Saya bersyukur karena penghasilannya juga bertambah daripada sebelumnya,” kata Hamudin bahagia.
Sementara itu, terdapat 380 orang honorer yang lulus tes untuk menjadi PPPK pada tahun ini.
Namun ada 13 orang masih belum selesai proses administrasinya sehingga akan dilantik pada kesempatan terpisah.
Para guru honorer yang dilantik menjadi PPPK tersebut mengisi penugasan sebagai guru kelas, guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, dan guru-guru mata pelajaran di sekolah-sekolah di Balikpapan.
Hamudin bercerita ia sudah sejak 1999 menjadi guru honorer.
Dia juga pernah ikut tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) namun tak lulus.
Namun, ia tak pernah putus asa untuk ikut tes.
Hamudin pun yakin harapannya dengan menjadi guru status PPPK kesejahteraan akan lebih baik.
Mulai 2019, honor guru di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan adalah Rp 2,7 juta hingga Rp 3 juta.
“Guru honorer SD yang tadinya hanya Rp 1,3 juta naik menjadi Rp 2,7 juta perbulan. Kemudian guru honorer yang sebelumnya Rp 1,8 juta menjadi Rp 2,7 juta perbulan. Anggaran tersebut berasal dari APBD kota,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan Muhaimin secara terpisah.
Jumlah guru honorer yang tercatat oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebanyak 1.300 orang untuk tingkat SD dan SMP.
Mereka direkrut untuk memenuhi kekurangan tenaga guru. (jpnn/antara)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi