jpnn.com, SEMARANG - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyampaikan kabar baik.
Dia menyebut tidak ada lagi penumpukan pasien COVID-19 di sejumlah rumah sakit.
BACA JUGA: KPK Mau Enggak ya Memenuhi Permintaan ORI Soal Nasib 75 Pegawai KPK ini?
"Tidak ada penumpukan pasien. Rata-rata ketersediaan tempat tidur di rumah sakit saat ini sekitar 57 persen," ujar wali kota yang akrab disapa Hendi tersebut di Semarang, Rabu (21/7).
Jumlah tersebut, lanjut dia, jauh berkurang dibanding dua pekan lalu yang sempat mencapai 94 persen.
BACA JUGA: Gubernur Jatim Meminta Maaf, ini Penyebabnya
"Dari 21 rumah sakit di Kota Semarang, hanya tiga yang masih penuh. RS Permata Medika, Telogorejo dan Panti Wiloso," ujarnya.
Bahkan, menurut dia, tingkat keterisian tempat tidur di sejumlah pusat isolasi COVID-19 sudah mencapai 24 persen.
BACA JUGA: Daripada Mubazir, Bandara Kertajati Diusulkan Jadi RSD COVID-19
Meski demikian, tingkat keterisian pasien di ruang unit gawat darurat masih relatif tinggi, yakni mencapai 84 persen.
Hendi juga mengomentari terkait pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPK) Darurat.
Sebagaimana keputusan pemerintah pusat, PPKM Darurat yang semula dilaksanakan 3-20 Juli, diperpanjang hingga 25 Juli.
Perpanjangan PPKM Darurat juga berlaku di Kota Semarang.
Hendi mengatakan hal tersebut merupakan kebijakan yang sulit, namun harus dilakukan untuk menekan jumlah kasus COVID-19.
Meski jumlah kasus COVID-19 di Kota Semarang sudah mulai menurun, kata dia, Ibu Kota Jawa Tengah ini masih masuk dalam kategori PPKM level 4.(Antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Ken Girsang