JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengungkapkan, dari 3.697.865 siswa peserta Ujian Nasional (Unas) SMP dan Madrasah Tshanawiyah (MTs), 15.945 di antaranya dinyatakan tidak lulus. Siswa SMP/MTs yang dinyatakan tidak lulus karena nilai rata-ratanya kurang dari 5,5.
Nilai akhir yang kurang dari 5,5 sebanyak 15.219 orang siswa. Sedangkan 726 orang siswa yang mengantongi nilai rata-rata di atas dari 5,5 tetap dinyatakan tidak lulus karena ada mata pelajaran yang nilainya hanya 4. "Karena prasyarat lulus UN adalah nilai UN tidak boleh ada yang nilainya kurang dari empat," terang Nuh di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Jumat (1/6).
Mantan Menkominfo ini merincikan, terdapat 1.330 siswa yang mendapat nilai di bawah empat untuk ujian matematika. Untuk Bahasa Inggris, 840 siswa mendapat nilai kurang dari empat. Untuk IPA, siswa yang mengantongi nilai di bawah empat ada 666 orang, sedangkan untuk Bahasa Indonesia ada 343 orang.
"Namun ada juga yang semua mata pelajaran nilainya lebih dari angka empat, tetapi nilai akhir mereka di bawah angka rata-rata nasional. Jadi tetap saja tidak bisa lulus UN," imbuhnya.
Distribusi jumlah siswa SMP/MTs tidak lulus berdasarkan nilai akhir Bahasa Indonesia, Bahas Inggris, Matematika, dan IPA yang tertinggi adalah provinsi Jawa Tengah, yakni sebanyak 4.287 orang siswa. Menyusul selanjutnya NTT dengan 1.906 siswa, Sumatera Barat (1.511 siswa), Kalimantan Barat (1.402 siswa) dan Jawa Timur (886 siswa).
"Untuk Jawa Tengah, dari 4.287 yang tidak lulus, ada 173 siswa yang anjlok di nilai matematika. Kalbar, juga mencapai 143 siswa yang nilai matematiknya di bawah empat, dan Sumbar sebanyak 95 siswa," sebutnya. (Cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belasan Praja Sakit dan Gangguan Jiwa
Redaktur : Tim Redaksi