Hampir Bersamaan, Gaya Baru vs Bima

Minggu, 03 Oktober 2010 – 05:41 WIB

SOLO -- Entah bagaimana bisa terjadi, tabrakan antara KA Argo Bromo Anggrek dan KA Senja Utama di Stasiun Petarukan, Pemalang, menular di tempat lainHampir bersamaan waktunya, tabrakan dua kereta api juga terjadi di Stasiun Purwosari, Solo, dini hari kemarin (2/10).  

Kelakaan dua kereta api di Stasiun Purwosari itu juga hampir sama dengan tabrakan di Stasiun Petarukan

BACA JUGA: Kehabisan Logistik, Gerombolan Bersenjata Diringkus

Yang terjadi di Stasiun Purwosari saat itu, KA ekonomi Gaya Baru Malam jurusan Pasar Senen"Surabaya tengah parkir
Kemudian, KA itu ditabrak dari belakang oleh KA eksekutif Bima jurusan Gambir-Surabaya

BACA JUGA: Masih Ada Korban, Terjepit Kursi, Sedang Dievakuasi !



Bedanya, jika di Petarukan merenggut nyawa 36 orang dan puluhan lainnya luka-luka
Di Purwosari menewaskan seorang dan lima lainnya luka parah

BACA JUGA: Korban Tewas Belum Bisa Diambil



Tabrakan di Purwosari diduga lantaran posisi berhenti KA Gaya Baru Malam di jalur I tak sempurnaBerdasar informasi yang dihimpun koran ini, KA itu tak berhenti sempurna lantaran ada sekumpulan orang di dekat jalur I.  Belakangan diketahui, sekelompok orang itu memang sengaja menunggu kedatangan KA lantaran mengira ada anggota suporter klub sepak bola Persib Bandung di dalam keretaKebetulan Persib memang akan melakoni laga di Indonesian Super League (ISL) menghadapi Deltras Sidoarjo di Sidoarjo, Jatim, kemarin malam

Korban tewas itu adalah Suryo Catur Utomo, 23, anggota TNI-AL berpangkat kelasi satu (prajurit satu) asal Dusun Rejo Mulyo RT 4/II Losari, Kecamatan Ploso, Jombang, Jawa Timur

Informasi yang dihimpun Radar Solo (Grup JPNN) di lokasi kejadian menyebutkan, peristiwa tersebut bermula saat KA Gaya Baru Malam masuk Stasiun Purwosari sekitar pukul 02.31Sesuai jadwal, saat itu memang KA Gaya Baru Malam harus masuk stasiun untuk menurunkan dan menaikkan penumpangSeperti biasa, Gaya Baru berhenti di jalur I

Selain itu, Gaya Baru memberikan jalan kepada KA Bima yang waktunya hampir bersamaan masuk Solo untuk meneruskan perjalananMemang, selama ini Stasiun Purwosari hanya menjadi tempat berhenti KA ekonomiKA eksekutif tak berhenti di Stasiun Purwosari, namun di Stasiun Solo Balapan

Sayang, saat itu posisi berhenti KA Gaya Baru Malam tak sempurnaUjung gerbong paling belakang berada di jalur IINah, baru delapan menit KA ini berhenti, KA Bima melaju kencang di jalur IITak pelak, lokomotif Bima menabrak ujung gerbong kesebelas KA Gaya Baru Malam

Kondisi belakang gerbong kesebelas itu pun rusak parahSebagian bodi gerbong terkoyakEnam penumpang yang berada di gerbong K3-85554 terlukaMereka dilarikan ke RS Kasih IbuNamun, nyawa salah seorang penumpang, Suryo Catur Utomo, tidak tertolong

Supanggih, salah seorang korban luka, mengatakan bahwa kecelakaan terjadi begitu cepatWaktu itu dia tengah duduk di dalam gerbong paling belakangGerbong yang ditumpanginya memang terlihat kurang maju"Saat tabrakan, suaranya keras sekaliTiba-tiba kaki dan tangan kiri saya tidak bisa digerakkanKemudian, saya nyaut (meraih) kursi kereta agar tidak terpental," terang bapak tiga anak itu.

"Memang, KA Gaya Baru Malam diserempet dari belakang oleh KA eksekutif BimaGaya Baru seharusnya parkir penuh di rel jalur ITetapi, gerbong belakang masih tertinggal di jalur II atau istilahnya free," ujar Muhardono, deputi executive vice president PT KA Daops VI Jogjakarta kepada Radar Solo di RS Kasih Ibu kemarin siang (02/10). 

Meski begitu, PT KA belum bisa memastikan penyebab kecelakaan di Purwosari ituMuhardono menyebutkan, pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)"Kami akan memanggil beberapa orang saksiDi antaranya, masinis, asisten masinis dua kereta api, kondektur, dan pegawai terkait," tambah Muhardono

Kepala Stasiun Purwosari Suwardi menyatakan, KA Gaya Baru Malam yang dimasinisi Ciptadi tengah berhenti untuk menurunkan penumpangNamun, diduga kereta itu berhenti kurang maju dari lokasi seharusnya sehingga gerbong paling belakang tersenggol KA Bima yang melintasi di jalur II.

"KA Bima tidak berhenti di PurwosariTampaknya, gerbong paling belakang Gaya Baru Malam kurang maju sehingga masih ada di jalur II dan menghalangi lintasan kereta lain," katanya kemarin (2/10)

Menurut Suwardi, jarak kedatangan KA Bima dengan KA Gaya Baru Malam berselisih sekitar delapan menitKA Bima sempat berhenti sejenak dan melanjutkan perjalanan kembali

Sementara itu, untuk mempermudah evakuasi korban, gerbong paling belakang KA Gaya Baru Malam dilepas dan ditinggal di stasiunSetelah itu, KA Gaya Baru Malam melanjutkan perjalanan kembali.
 
Menurut Menhub Freddy Numberi, kecelakaan di Purwosari terjadi karena kesalahan petugas sinyalKA Gaya Baru Malam yang seharusnya parkir jauh dari rel yang digunakan KA Bima ternyata berada terlalu dekatAkibatnya, ketika KA Bima melaju, gerbong belakang KA Gaya Baru MAlam terserempet"Pegawai yang menginformasikan jalur tidak hati-hatiIni sangat disesalkan yang seharusnya tidak terjadi," kata Menhub(jpnn/fal/zul/kuh/c4/kum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Data Korban Tabrakan Maut Petarukan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler