jpnn.com - HANAYUSMA Riandani, sosok wanita yang inspiratif. Wanita kelahiran, 5 Februari 1989 asal dusun Dasan Lendang Desa Bebidas Kecamatan Wanasaban Lombok Timur, NTB, ini memiliki rasa empati yang cukup tinggi pada kalangan warga tidak mampu, khususnya pengantin yang hendak menikah.
SUDIRMAN-GIRI MENANG
BACA JUGA: Saya Bangga jadi Polisi
Sejak menikah, wanita yang akrab disapa Hana ini mengikuti suaminya Lalu Humaidi di Desa Mambalan Kecamatan Gunung Sari.
Sejak di bangku sekolah, kepedulian terhadap warga tidak mampu sudah tumbuh.
BACA JUGA: Ibunda Buni Yani: Saya Tahu Anak Saya...
“Saat sekolah dan kuliah saya senang mengikuti berbagai organisasi. Ketika di MAN 1 Selong, saya aktif mengumpulkan dana untuk kegiatan sosial,” katanya kepada Radar Lombok (Jawa Pos Group), Kamis (17/11).
Aksinya memberikan bantuan mahar kepada pasangan pengantin berawal dari keperihatinannya melihat banyak yang tidak mampu menyiapkan mahar saat mau akad nikah.
BACA JUGA: Keren! Mewujudkan Mimpi Anak-anak di Lereng Merapi
Saat ini, banyak pengantin yang dibebankan dengan mahar.
Apalagi saat seorang wali yang meminta “seserahan” sampai puluhan juta. Dengan membantu mahar dapat meringankan pasutri.
Dari keperihatinan itu, Hana menggalang bantuan untuk diserahkan ke pengantin dari keluarga yang tidak mampu.
Pasangan yang hendak menikah, langsung datang ke rumahnya dan mengisi beberapa formulir.
Ia juga aktif memberikan dakwah nikah, pada pasangan suami istri yang baru menikah.
“Kami tidak layani yang mau poligami, tapi ini khusus bagi warga yang tidak mampu,” ucapnya.
Saat ini memang belum banyak yang mengetahui program ini. Namun pihaknya kata Hana, sudah mulai menyalurkan bantuan.
Seperti yang dilakukan terhadap pengantin Ernawati dan Budi asal Lingkungan Sayang Lauk Kelurahan Sayang-Sayang yang menikah Kamis kemarin.
Rasa haru nampak saat Budi dan Ernawati melaksanakan akad nikah di KUA Cakranegara.
Ia merasa terbantu dengan mahar gratis dari Hana dan rekan-rekannya.
“Saya terbantu dengan mahar gratis, pernikahan sempat tertunda 9 hari karena tidak ada mahar,” aku Ernawati.
Selain mahar, Hana juga membantu rias pengantin. Dengan ilmu rias yang dimiliki, Hana meluncurkan program gratis rias pengantin untuk para penghafal Alquran.
''Dan alhamdulillah baru-baru ini saya dan beberapa tim di media sosial, membuat Gerakan Mudah Menikah (GMM). Programnya ada mahar mukenah gratis dan rias pengantin. Kami ingin melakukan nikah masal muslimah pada tahun 2017, semoga Allah memudahkan,’ ’ ucapnya.
Selain aktif di kegiatan sosial, Hana dan suaminya membuka program pendidikan gratis bagi masyarakat sekitar terutama para remaja.
Lembaga yang dinamakan Sekolah DOA Trampil (SDT) didirikan bulan Jnuari 2014 lalu.
Dari awal berdiri sampai sekarang hampir 100 remaja putri yang pernah belajar di SDT.
''Di SDT kami mengajarkan pendidikan karakter dan keerampilan kepada para remaja. Alhamdulillah saya dan pengurus SDT terus memberikan yang terbaik untuk SDT ,'' jelasnya.
Untuk menunjang kegiatan sosial, Hana dan rekan-rekannya membuka usaha bersama. Usaha ini diberi nama Zoya House of Therapi.
''Di Zoya House kami melayani terapi bekam, facial, massage,'' terangnya. (*/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Danny Indrayana Kenakan Toga Wisuda di Puncak Kerinci, Wow!
Redaktur : Tim Redaksi