jpnn.com - BUNI Yani merupakan sosok yang mengunggah video Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama saat bicara soal surat Al Maidah ayat 51.
JANWARI IRWAN – Lombok Timur
BACA JUGA: Keren! Mewujudkan Mimpi Anak-anak di Lereng Merapi
BUNI Yani lahir di Dusun Muntut Desa Rensing, Kecamatan Sakra Barat, Lombok Timur (Lotim) pada bulan Mei tahun 1969 silam.
Pria yang akrab dipanggil Uniq di keluarganya itu dikenal sebagai sosok sederhana, jujur dan pendiam.
BACA JUGA: Danny Indrayana Kenakan Toga Wisuda di Puncak Kerinci, Wow!
“Dia itu orangnya pendiam, sabar, dan kalau pulang sekolah jarang bermain seperti yang lainnya. Dia hanya mambaca saja kerjaannya,” jelas Hj Rohan ibunda Buni Yani kemarin.
Buni Yani merupakan anak ketiga dari 6 orang bersaudara.
BACA JUGA: Merinding, Menjadi Saksi Pernikahan Manusia dengan Jin
Dimana saudaranya yang lain rata-rata memilih profesi sebagai pedagang. Termasuk ibu dan almarhum bapaknya.
Menurut Hj Rohan, Buni Yani juga dikenal sebagai anak yang pintar.
Menempuh sekolah SMP di SMPN 1 Sakra, kemudian melanjutkan sekolah di SMAN 1 Mataram dan kuliah di Universitas Udayana Bali mengambil jurusan Sastra Inggris dan lulus tahun 1993.
Usai kuliah itu, Buni Yani lalu memutuskan ke Jakarta untuk mencari kerja.
Buni Yani sering keliling ke beberapa negara, seperti Filipina, Rusia, Amerika, Belanda, dan beberapa negara lainnya.
Buni Yani lalu mendapat beasiswa kuliah S2 di Ohio University Amerika Serikat lulus tahun 2002. Dia juga pernah bekerja di sana.
Sejak dua tahun ini, Buni Yani mengajar di kampus yang bernama London School of Public Relation (LSPR) dan kini sedang menyelesaikan S3-nya di Belanda.
Nama Buni Yani menjadi buah bibir setelah mengunggah video Ahok di Kepulauan Seribu. Pidato yang menyebut Alquran surat Al Maidah 51 itu dianggap penistaan agama.
Namun karena aksinya itu juga Buni Yani kemudian dilaporkan Kelompok relawan Kotak Adja (Komunitas Muda Ahok Djarot) ke Polda Metro Jaya.
Buni Yani kini harus berhadapan dengan hukum dengan tuduhan pelanggaran Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Dia dituding telah mengedit video Ahok sehingga menimbulkan kontroversi.
Bagi keluarga, tidak ada yang salah dengan aksi Buni Yani itu. Hj Rohan sendiri berkeyakinan, kalau anaknya itu tidak bersalah, karena dia mengetahui persis karakter dan jiwanya.
“Saya tahu anak saya. Dia orangnya jujur, patuh dan taat kepada orang tua. Setiap telephone, dia selalu bilang kepada saya kalau tidak pernah memotong video itu. Dia bilang hanya mengambil dari tempat lain, kemudian diunggahnya lagi,” jelas Hj Rohan.
Salah satu adik kandung Buni Yani menuturkan, kejadian itu sama sekali tidak mempengaruhi ketenangan keluarga besarnya di Lotim.
Pihak keluarga meyakini, Buni Yani sama sekali tidak bersalah.
“Mungkin orang-orang tidak percaya kalau saudara saya itu jiwanya sangat jujur. Tetapi kalau kita bertanya kepada masyarakat Peteluan (Rensing) , pasti mereka akan mengatakan hal yang sama,” ungkapnya.
Buni Yani sendiri saat ini berdomisili di Depok, dan menikah dengan orang Tasikmalaya bernama Mimin Rukmini.
Pasangan itu telah dikaruniai dua orang anak, Adlina Sofiya Buni Yani, 13 tahun, dan Altaer Brahimia Buni Yani, 10 tahun.
Keluarga, kata Hj Rohan, akan tetap mendukung Buni Yani. Keluarga juga tetap berdoa agar Buni Yani diberikan ketabahan, dan selalu sabar menjalani masalah yang sedang menimpanya.
“Jika benar kita tidak bersalah, maka semua akan baik-baik saja. Mari kita serahkan semuanya kepada Allah SWT,” doanya. (*/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keasyikan Lerem Pundilaras Mengkoleksi Batik Kuno
Redaktur : Tim Redaksi