jpnn.com, NABIRE - Eks anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) menggelar doa bersama di makam Panglima Besar OPM asal Nabire, alm. Yulian Yaap Marey di Kampung Nusantara Kimi, Distrik Teluk Kimi, kabupaten Nabire, Papua Tengah beberapa waktu lalu.
Acara doa bersama ini dihadiri oleh keluarga Almarhum, tokoh agama setempat, tokoh adat setempat dan beberapa tokoh eks pejuang OPM yang telah kembali pada pangkuan Ibu Pertiwi.
BACA JUGA: Yanto Eluay: Tidak Ada HUT OPM, Hari Kemerdekaan Kita 17 Agustus!
Pendeta Maniawasi sangat menyayangkan aksi kekerasan yang dilakukan OPM. Pasalnya perjuangan OPM saat tidak selaras dengan perjuangan almarhum Yaap Maray zaman dahulu.
"Perjuangan OPM zaman dulu tidak pernah mendengar adanya guru, tenaga kesehatan dan pekerja yang dibunuh. Namun, apa yang kita lihat saat ini jauh dari perjuangan bapak Yaap Maray bahwa OPM berani menyakiti Pastor dan Pendeta, maka kami mengutuk keras aksi mereka", lanjut Maniawasi.
BACA JUGA: Agus Rawa Kogoya Sebut Aksi OPM Sudah Melenceng dari Perjuangan Papua Merdeka
Mantan pejuang organisasi Papua Merdeka Hanock Marei dengan tegas menolak aksi-aksi yang dilakukan OPM saat ini karena bertentangan dengan Hak Asasi Manusia.
Eks OPM era 1975 ini menilai, perjuangan TPNPB OPM saat ini tidak lagi selaras dengan perjuangan OPM zaman dulu dan bukan perjuangan yang tulus untuk rakyat Papua, melainkan hanya untuk kepentingan kelompok atau pribadi semata.
BACA JUGA: Eks Petinggi OPM Sebut Lukas Enembe Tidak Cocok jadi Kepala Suku Besar Papua
Dalam kesempatan ini Hanock meminta agar para pejuang yang tergabung dalam TPNPB OPM bisa membuka diri untuk turun dan bergabung kembali dalam NKRI.
“Kami mengajak seluruh rakyat bangsa Papua untuk mari kita sama-sama membina persatuan dan kesatuan hati, jiwa dan roh dalam mengolah dan membangun tanah ini bersama bangsa Indonesia dalam bingkai sang saka merah putih dan Pancasila serta dasar negara. Untuk membangun Papua menjadi sebuah daerah yang memancarkan kasih, persaudaraan, kedamaian serta kebahagiaan. Ibarat surga kecil yang ada di Bumi Papua,” beber Hanock. (mcr30/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Muhammad Cholid Ridwan Abubakar Sangaji