Hantu Pohon Rasuki Puluhan Siswi

Minggu, 19 Februari 2012 – 08:19 WIB

SIGLI - Aroma mistis membuat bulu kuduk berdiri, saat puluhan siswi SMAN-1 Sigli kesurupan. Penunggu pohon asan marah karena lokasinya bernaung selama beberapa tahun terakhir, di belakang sekolah sudah ditebang.

Akibatnya, hantu ini gentayangan tak punya tempat tinggal. Bahkan saat kerasukan kemarin siang, salah satu korban menjeritkan kata-kata : "Biar Mampus semua guru SMA, karena sudah kau potong tempat aku bersembunyi".

Dari data himpunan Metro Aceh (Grup JPNN), Sabtu (18/2), SMAN-1 Sigli di Jalan Banda Aceh-Medan, KM 115 pernah mengalami kesurupan roh halus, pada tahun 2009 lalu. Seperti kemarin siang, insiden serupa kembali terulang sejak pukul 08.00 WIB.

Tim liputan Metro Aceh yang tiba di lokasi kejadian, menyaksikan secara langsung. Bagaimana 25 siswi SMA-1 Sigli tersebut menjerit-jerit histeris bak orang gila.

Bahkan kekuatan mereka bertambah dua kali lipat, sehingga membuat dewan guru dan teman-temannya cukup kerepotan, saat hendak menggotong ke ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Pihak pengajar benar-benar dibikin kewalahan, lantaran 25 remaja putri itu terus berteriak-teriak seperti kesetanan. Mereka menceracau bahkan memaki-maki seluruh orang yang ada di ruangan. Untuk mengatasi kesurupan, satu korban terpaksa diapit oleh empat orang.

Terkait kejadian mistis kemarin, Koordinator Ruang UKS SMA Negeri I I Sigli, Roslina (55), kepada Metro Aceh Sabtu (18/2) siang membenarkan.  "Siswi yang kesurupan mengamuk. Mereka rata-rata bilang tak senang pohon asan di belakang sekolah ditebang. Sebab pengakuan roh tersebut, kayu besar itu sebagai tempat mereka berteduh. Kami heran karena pohon asan sudah dipotong setahun yang lalu. Tapi kok saat ini kesurupan," jelas Roslina.

Roslina menambahkan, awal kejadian menimpa 16 siswi. Kemudian korban bertambah satu persatu hingga seluruhnya mencapai jumlah 25 murid.

"Awalnya siswi belajar, tapi kemudian terkulai di atas bangku. Selanjutnya meronta-ronta hingga dipindahkan ke ruang UKS. Ini tidak pernah terjadi, kecuali pada tahun 2009 itupun hanya satu orang kerasukan," jelas Roslina.

Menurut Roslina,  salah seorang siswi yang paling kuat meronta saat kerasukan adalah Siti Aulia Rahmi, anak kelas 11 IA. Sementara yang lainnya hanya biasa-biasa saja terdiri dari siswi 4, IF 4, 12 IS 4, 12 IA 8, 12 IA 6, 11 IA 5, X 1, IA 9, X 5, X 2.

Hingga saat ini pihaknya belum memanggil ustadz, untuk mengusir roh halus tersebut. Bahkan penunggu pohon juga menyebutkan kalimat tak pantas, kepada dewan pengajar.  "Biar mampus semua guru SMA, karena sudah kau potong tempat aku bersembunyi," pungkas Roslina.(mir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemkot Sorong Akhirnya Cairkan Dana Pemilukada


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler