Hanura Apresiasi Sikap Ahok Siap Tinggalkan Gerindra

Selasa, 03 Desember 2013 – 16:16 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Fraksi Partai Hanura Saleh Husin mengapresiasi keberanian Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang siap dipecat partainya karena kebijakan tidak populis yang dikeluarkannya. Menurutnya, langkah yang ditunjukkan Ahok merupakan sikap yang patut diapersiasi.

"Langkah berani yang dilakukan Ahok harus kita apresiasi dan wajib kita dukung," kata Saleh kepada JPNN, Selasa (3/12).

BACA JUGA: Intuisi Politik Megawati Bisa Berlawanan dengan Kalkulasi

Anggota Komisi V DPR itu menambahkan, sangat bagus apabila ada pejabat yang berani mengambil kebijakan yang bermanfaat untuk masyarakat luas dan tidak takut dipecat karena dianggap partainya tidak mengambil kebijakan populis.

"Kalau kita mempunyai pejabat seperti ini dalam jumlah yang banyak maka niscaya bangsa kita akan maju, dan apa yang dilakukan pak Ahok selama untuk masyarakat banyak maka tidak perlu takut pasti rakyat akan bersamanya," kata Saleh.

BACA JUGA: KPU Diminta Merinci DPT Bermasalah Perkelurahan

Seperti diketahui, Ahok menyatakan siap pindah partai karena merasa sudah tidak nyaman berada di Partai Gerindra. Padahal partai itu merupakan kendaraan yang digunakan Ahok untuk duduk di kursi wakil gubernur ketika Pemilihan Kepala Daerah Jakarta 2012 lalu.

Ahok mengaku mendapat tekanan dari Partai Gerindra. Hal ini terkait sejumlah kebijakannya, yang dinilai tidak populis dan mengancam perolehan suara partai pengusungnya dalam Pemilu 2014 mendatang.

BACA JUGA: Akuntabilitas Kinerja Yogyakarta Kalahkan DKI Jakarta

"Gerindra pernah marah ketika Pemprov DKI mengambil kebijakan tidak pro 'kepentingan 2014' alias tidak populer," ujar Ahok, saat acara Rembug Provinsi 2013 bertema "Bersama Membangun Jakarta Baru" di Hotel Lumire, Jalan Senen Raya, Jakarta Pusat, Senin (2/12).

Ahok mengungkapkan, kebijakan yang membuat partainya tidak senang, salah satunya penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL). "Semua PKL harus disikat habis. Caranya, naikkan denda, ada yang protes? Ada (bahkan) melapor ke Komnas HAM. Sedangkan partai marah sama saya, mereka mikir momen 2014, memanfaatkan orang-orang itu untuk pilih," terang Ahok.

Menurutnya, tak hanya soal PKL, partai juga rewel soal kebijakan sterilisasi busway. "Kenapa busway steril sekarang, padahal bus belum datang. Partai bilang, apa nggak bisa nanti habis pemilu baru kamu (Ahok) keluarkan kebijakan nggak populer. Saya sih tidak takut dipecat partai," tegasnya. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkes Didesak Batalkan Pekan Kondom Nasional


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler