Hanura Pecah, Publik Makin Tak Percaya Parpol

Jumat, 19 Januari 2018 – 16:46 WIB
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (kiri) saat menerima para ketua DPD dan DPC Hanura se-Indonesia di Jakarta, Rabu (17/1). Foto: M Kusdharmadi/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Emrus Sihombing mengatakan, elite partai politik (parpol) di Indonesia belum matang.

Selain itu, parpol juga rentan dilanda perpecahan karena faktor internal maupun eksternal.

BACA JUGA: Didera Perpecahan, Hanura Terancam Gagal Ikut Pemilu 2019

Dia mencontohkan konflik internal yang saat ini melanda Partai Hanura.

Menurut Emrus, konflik di parpol memberi dampak negatif terhadap masyarakat.

BACA JUGA: Kubu Oso Yakin Banget Konflik Internal Hanura Sudah Selesai

“Amat sulit bagi publik percaya partai-partai mampu mewujudkan kesejahteraan rakyat," ujar Emrus di Jakarta, Jumat (19/1).

Emrus menambahkan, situasi makin tidak menguntungkan karena ada oknum yang menunjukkan perilaku seolah-olah parpol berorientasi pada politik pragmatis.

BACA JUGA: Ingat, Pak Wiranto Harus Berdiri di Tengah

Karena itu, direktur eksekutif EmrusCorner tersebut menyarankan elite Hanura secepatnya bertemu.

"Besar kemungkinan konflik Hanura bisa berujung melalui proses peradilan. Jika itu yang terjadi, pihak yang paling dirugikan adalah paslon Pilkada 2018 yang didukung Hanura,” tambah Emrus.

“Sebab, bisa jadi mesin politik partai ini di daerah pecah pada kerja politik Pilkada 2018 dan sekaligus berdampak pada pencalonan caleg dan capres di Pemilu 2019," tegas Emrus. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Efek Jika Konflik Internal Hanura Berlanjut


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler