jpnn.com - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang membuka salah satu program partainya dalam menyongsong Pemilu 2019. Salah satunya adalah meminta pemerintah menghapuskan ujian nasional.
Menurut OSO, program tersebut berasal dari hati nurani dalam melihat keadaan agar masyarakat dapat sejahtera. "Hati nurani. Masyarakat pengin dilindungi dan dibebaskan dari biaya-biaya yang membebani. Kami juga ingin menghapus ujian nasional," kata Oesman di sela-sela konsolidasi DPP dan DPD Partai Hanura se Indonesia di Jakarta, Rabu (30/1).
BACA JUGA: OSO: Masyaallah, Benar Nih? Saya Tidak Tahu
Ketua DPD asal Sukadana, Kayong Utara, Kalimantan Barat (Kalbar) ini mengatakan gagasan itu merupakan salah satu dari tiga belas program Partai Hanura dalam menyongsong Pemilu 2019.
"Oh yang lain rahasia, tapi kalau bocor bukan salah saya. Tapi salah satunya Hanura akan meminta pemerintah hapuskan ujian nasional," ungkapnya.
BACA JUGA: Menteri Dicopot, Hanura Tetap Setia ke Jokowi
Menurut dia, jika ujian nasional dihapuskan maka anggaran yang besar atau rata-rata di atas setengah triliun setiap tahunnya itu bisa dihemat dan dialihkan untuk pembangunan lain.
Misalnya, membangun sarana dan prasarana pendidikan. "Ya untuk sosial juga, sehingga itu jadi lebih baik terutama untuk masyarakat pedesaan. Banyak sarana dan prasarana pendidikan yang bsia dibangun," katanya.
BACA JUGA: Makna #OSOMenangkanJokowi dan #JokowiOrangBaik ala Hanura
Dia menambahkan, hal ini bukan untuk kepentingan Partai Hanura. Namun, demi anak bangsa dan kepentingan negara. "Jadi, untuk kepentingan rakyat, generasi muda, dan generasi milenial," paparnya.
Wakil Ketua Umum Partai Hanura I Gde Pasek Suardika menyatakan partainya sudah menyiapkan beberapa isu besar dalam menghadapi Pemilu 2019. Salah satunya adalah meminta ujian nasional dihapuskan.
"Hanura bersepakat bahwa ujian nasional itu dihapuskan. Jadi dikembalikan kepada otoritas masing-masing sekolah sebagai pendidik yang paling tahu," kata Pasek.
Dia mengatakan saat ini baru bisa bergeser bahwa ujian nasional bukanlah untuk kelulusan, tapi mengukur standarisasi. Tapi, Pasek mengatakan, standarisasi akan bisa bagus apabila dilakukan peningkatan sarana dan prasarana pendidikan. "Jadi Hanura lebih mendukung standarisasi sarana dan prasarana pendidikan," ungkap Pasek. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tri Rismaharini: Tidak Perlu Takut, Hadapi Itu
Redaktur & Reporter : Boy