Hanura Sudah Ancang-ancang Pilkada

Minggu, 11 Oktober 2009 – 16:09 WIB

JAKARTA -- Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), tampaknya ingin menjadi bagian penting dalam pesta demokrasi di tingkat lokal pada tahun depanRapat pimpinan nasional (rapimnas) IV Partai Hanura di JW Marriot, Jakarta, Minggu (11/10), sudah membahas mekanisme penentuan calon yang bakal diajukan Hanura di pilkada 2010.

Wasekjen DPP Partai Hanura bidang politik, Akbar Faizal menjelaskan, Rapimnas juga memutuskan beberapa agenda penting, terkait pilkada, termasuk mekanisme penentuan calon

BACA JUGA: Incumbent Didukung Keturunan Pakistan

Nantinya, figur yang akan diusung di pilkada, menjadi kewenangan DPP untuk memutuskannya
Meski demikian, prosesnya tetap dari bawah.

"Berdasarkan AD/ART partai, penetapan calon dilakukan DPP

BACA JUGA: KPUD Susun Draf Tahapan Pilkada

Tapi kandidat bisa mendaftar di DPC, DPD, maupun DPP
Parameter utama yang digunakan adalah survei," kata Akbar Faizal.

Dari ajang rampinas diketahui, kepemimpinan Wiranto di Partai Hanura sepertinya dinilai cukup berhasilBuktinya, meski kalah di pilpres, tetapi berhasil membawa Hanura sebagai salah satu partai pendatang baru di Pemilu 2009 yang langsung lolos parlementary thresholdKarena itu, pada rapimnas ini, mantan Panglima TNI itu diminta agar tetap mau memimpin partai ini ke depanWiranto dinilai sosok yang pantas dan mampu menjaga soliditas partai.

Permintaan itu disampaikan para Ketua DPD Partai Hanura dari 33 provinsi di Indonesia maupun ketua organisasi otonom Partai Hanura dalam pemandangan umumnyaHasil pemandangan umum tersebut akan menjadi salah satu rekomendasi dan hasil keputusan rapimnas IV.

"Permintaan agar Pak Wiranto tetap bersedia memimpin Hanura periode 2010-2015 memang menjadi salah satu keputusan munas," ujar Sekretaris Panitia Rapimnas IV, H Sarifuddin SuddingMunas sendiri, kata Sekretaris Fraksi Partai Hanura DPR RI ini, dijadwalkan berlangsung Januari 2010Soal tanggal pasti dan dimana dilaksanakan, itu belum diputuskan.

Wiranto yang dikonfirmasi mengatakan, permintaan DPD dan organisasi otonom tersebut sudah didengarnya secara langsung saat pemandangan umumTapi, ia menilai permintaan itu masih prematur"Sebab, munas sendiri baru digelar Januari, tahun depanJadi masih terlalu cepat," katanya(har/JPNN)

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler