jpnn.com - JAKARTA - Peneliti politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsuddin Haris mengingatkan pemenang pemilu legislatif 2014 untuk tidak berlebihan (alias lebay), dalam menyikapi hasil pileg.
Syamsudin mengatakan dukungan yang diperoleh PDIP, tidak lebih baik dari pemenang pemilu sebelumnya.
BACA JUGA: 1 Juni 2014, Perjalanan KA Penumpang Lebih Singkat
"PDI Perjuangan, jangan terlalu berlebihan dalam menyikapi kemenangan, sebab kemenangannya di pemilu legislatif hanya 18,9 persen. Sebagai pemenang, angka ini justru paling kecil sepanjang sejarah pemilu di Indonesia," kata Syamsuddin Haris, di gedung Nusantara IV, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (12/5).
Menurut Syamsuddin, hasil pileg 2014 ini mengakibatkan bakal tidak adanya kekuasaan kuat di DPR. Kekuatan ujar dia, juga terpecah-belah.
BACA JUGA: Pimpinan KPK Minta Samad tak Jadi Cawapres
"Di Dewan idealnya 50+1. Untuk menuju itu sangat tidak mudah. Sulit pula parpol bergabung tanpa bagi-bagi kekuasaan karena parpol sangat pragmatis," tegasnya.
Bahkan lanjutnya, partai-partai yang menyebut institusinya dikaitkan dengan Islam masih tinggi dukungannya.
BACA JUGA: Lusa, Koalisi PDIP Putuskan Cawapres?
"Saya duga ketika Luthfi Hasan Ishaaq jadi Presiden PKS tersangkut dengan korupsi impor daging sapi daging akan berpangaruh pada terhadap perolehan suaranya. Ternyata tidak juga," ujar dia.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Periksa Ajudan, KPK Telisik Kegiatan Rachmat Yasin
Redaktur : Tim Redaksi