jpnn.com, JAKARTA - JAKARTA – Mulai Oktober, Pelatnas Indonesia menuju Asian Games 2018 bakal kembali bergulir. Namun, rencana skuad hanya berkisar 200 hingga 300 atlet saja.
Ini terkait keterbatasan anggaran Satlak Prima yang gagal mendapatkan tambahan Rp.20 Miliar untuk tahun ini.
BACA JUGA: Tak Bisa Ditawar Lagi, Asian Games 2018 Tetap 40 Cabor
Artinya SK Satlak prima untuk pelatnas nanti masih “mini”. Selanjutnya komposisi terbesar nanti akan ditambahkan awal 2018 mendatang. ”Saat ini kami masih fokus untuk cabor Individu,” ujar Kasatlak Prima, Achmad Soetjipto.
Perhatian Satlak Prima saat ini tertuju pada penetapan jumlah cabor, disiplin lomba dan nomor event yang berlangsung untuk Asian Games 2018.
BACA JUGA: Kemenkominfo Perkenalkan Maskot Asian Games di O2SN 2017
Sebab, ada sejumlah nomor event yang belum terakomodir masuk dalam penetapan tersebut.
Seperti misalnya dari nomor compound, panahan. Khusus Compound Indonesia memang punya peluang cukup besar.
BACA JUGA: Lukman Edy: Bubarkan Satlak Prima
Selain itu, panjat tebing juga mengalami pemangkasan. Dari 8 nomor event yang diusulkan menjadi dua nomor event saja.
Hal itu, memunculkan protes dari cabor terkait. Sebab, Indonesia pada test event belum lama ini juga sudah mempersiapkan full team dalam menyongsong Asian Games 2018.
Terpisah, Sesmenpora, Gatot S. Dewa Broto menegaskan bahwa pihaknya berharap lobi masih bisa dibuka kembali.
Gatot membenarkan dirinya masuk dalam tim kecil untuk mengusulkan nomor event dan cabor Asian Games sebelum pertemuan di Ashgabat, Turkmenistan pekan lalu. “Tetapi sekali lagi di situ tidak ada dokumen yang ditandatangani,” ujarnya.
Pernyataan Gatot itu berbanding terbalik dengan statement Eris Herryanto, Sekjen Inasgoc yang menyebut bahwa tim kecil sudah menyepakati dalam dokumen resmi.
Dalam hal ini, Kemenpora tetap akan berjuang via jalur nego terakhir saat presiden OCA, Sheikh Ahmad Al-Fahad Al-Sabah berkunjung ke Jakarta Oktober nanti. (nap)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gubernur Sumsel Minta Jaminan Listrik Selama Asian Games 2018
Redaktur & Reporter : Soetomo