SURABAYA - Persebaya Surabaya kehilangan momentum menang. Sempat unggul dua gol lebih dulu di babak pertama, akhirnya Green Force hanya mampu bermain imbang dengan skor 2-2 (2-0) dalam laga uji coba internasional lawan Negeri Sembilan FA kemarin (25/3) di Stadium Tuanku Abdul Rahman, Paroi.
Persebaya membuka keunggulan lewat tendangan keras Mario Karlovic di menit ke-9 setelah menerima umpan Andik Vermansyah. Gelandang Mat Halil menambah gol bagi Persebaya pada injury time babak pertama. Dan gol balasan Negeri Sembilan FA, diborong oleh penyerang asingnya Jean Emmanuel Effa Owona (53" dan 73").
Nah, usai pertandingan kemarin pelatih Persebaya Divaldo Alves memberikan apresiasi terhadap hasil imbang yang didapat Erol Iba dkk di Malaysia. "Semua pemain sudah bekerja keras hari ini (kemarin, red.). Dan kami bangga dengan hasil tersebut," kata Divaldo.
Divaldo menyebut mental timnya mengalami pukulan telak setelah gol pertama Negeri Sembilan FA yang berbau offside disahkan. "Kejadian tersebut betul-betul mengacaukan konsentrasi dan fokus tim," tutur Divaldo.
Sempat unggul dua gol di babak pertama, Persebaya kehilangan momentum menang setelah lawan mampu membaca alur serangan Persebaya. Dengan menutup ruang gerak Taufiq sebagai pengatur tempo permainan Persebaya, maka kreasi lini tengah Persebaya pun menjadi mampat.
Namun yang disayangkan Divaldo adalah permainan Negeri Sembilan FA yang cenderung kasar di babak kedua. "Kami agak terganggu dengan permainan kasar tim lawan. Lihat saja Andik menjadi korban beberapa kali tebasan kaki bek lawan," ujar mantan pelatih Persijap Jepara itu.
Jika Divaldo cenderung tak puas dengan hasil seri tersebut, pelatih Negeri Sembilan FA Mohd. Azraai Khor Abdullah justru sebaliknya. "Kami sempat kerepotan untuk menghentikan Andik yang bermain sangat cepat. Untungnya situasi berubah di babak kedua," ucap Azraai.
Dengan meraih hasil seri, Azraai bertutur kalau kerja timnya akan berlipat saat bertanding di Surabaya Mei mendatang. Apalagi dari informasi yang didapatnya, Persebaya akan bermain kesetanan jika tampil di depan ribuan pendukungnya.
Sebenarnya, Persebaya bisa saja menang dalam laga kemarin. Setelah menampilkan determinasi tinggi di babak pertama, tekanan Persebaya menurun drastis di babak kedua. Rupanya fisik yang loyo serta keputusan wasit Nagor Amir Mohd yang kontroversi mengenai gol pertama, membuat Persebaya tampil tanpa gairah.
Belum lagi, pergantian pemain Persebaya bisa disebut blunder. Masuknya kiper cadangan Dedi Iman menjadi titik lemah lini belakang Persebaya. Kemampuan mantan kiper Persema Malang itu tak sehebat kiper utama Endra Prasetyo.
Lalu keluarnya Mat Halil dan digantikan Rendi Irwan kurang optimal. Rendi yang bermain di sektor sayap, pergerakannya terbilang monoton. Alhasil bek Negeri Sembilan FA bisa mematikan dengan mudah serangan Persebaya. (dra)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Arema ISL Takluk di Laga Panas
Redaktur : Tim Redaksi