jpnn.com - JPNN.com - Pilgub DKI Jakarta 2017 bakal mencetak sejarah baru dalam proses pemilihan kepala daerah di Indonesia. Karena baru terjadi di Ibukota, ada calon petahana yang elektabilitasnya jeblok.
Peneliti senior LIPI Siti Zuhro melihat ada fenomena menarik di Pilkada DKI 2017. Fenomena tersebut adalah jebloknya elektabilitas petahana jelang hari pemungutan suara.
BACA JUGA: Kubu Anies-Sandi Anggap Ganjil Genap Kebijakan Gagal
Menurutnya, hal tersebut merupakan catatan baru dalam sejarah pemilihan kepala daerah langsung di Indonesia.
"Mendekati 15 Februari elektabilitas Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) jeblok. Pencitraan Ahok yang luar biasa. Tapi, tak linier dengan fakta di lapangan," kata Sii saat Diskusi Akhir Tahun 2016, Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI JAYA), dengan tema 'Evaluasi Kepemimpinan Pemda DKI Jakarta', di Jalan Taman Amir Hamzah, Jakarta Timur, Kamis (29/12).
BACA JUGA: Nenek 17 Cucu Minta Didoakan Anies Baswedan
Menurut mantan aktivis HMI Cabang Jember, Jawa Timur itu, kontestasi pesta demokrasi lokal di Jakarta yang sangat hiruk-pikuk dinilai tidak elok. Sebab, apa yang ditampilkan hanya parade retorika yang tidak subtantif dengan persoalan Ibukota.
Dia khawatir jika tren ini berlanjut, kekacauan akan terjadi di ibu kota. "Jakarta, meledak potensi menjalar ke daerah lain sangat cepat. Ini harus dijaga," ujarnya.
BACA JUGA: Sandi: Orang Kecil Digusur, yang Kaya Dikasih Pulau
"Pilgub kali ini bersentuhan dengan aspirasi sekaligus keyakinan umat. Ini bahaya. Semua calon harus kawal agar tidak ada kecurangan," pungkasnya. (rmol/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penasihat Hukum Ahok Minta Doa dari Seluruh Masyarakat
Redaktur & Reporter : Adil