Kubu Anies-Sandi Anggap Ganjil Genap Kebijakan Gagal

Kamis, 29 Desember 2016 – 22:36 WIB
Ilustrasi macet. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JPNN.com - Juru Bicara Tim Anies Sandi, Triwisaksana menilai, kebijakan ganjil-genap (GG) tak efektif untuk mengatasi kemacetan di ibukota.

Apalagi, ada lonjakan penindakan atas pelanggaran aturan GG pada pekan lalu.

BACA JUGA: Nenek 17 Cucu Minta Didoakan Anies Baswedan

Periode 19-23 Desember 2016, berdasarkan rilis Ditlantas Polda Metro Jaya, terjadi peningkatan jumlah pelanggaran aturan GG menembus 90 persen menjadi 342 kasus dibanding minggu sebelumnya.

"Artinya, semakin banyak pengguna kendaraan yang melanggar aturan ini, baik karena ketidaktahuan atau mencoba memanfaatkan kelengahan petugas dalam mengawasi plat nomor kendaraan yang melintas," ujarnya, Kamis (29/12).

BACA JUGA: Sandi: Orang Kecil Digusur, yang Kaya Dikasih Pulau

Saat pertama kali diterapkan, Sani, sapaannya, menerangkan, dirinya telah mengingatkan, peraturan GG memiliki banyak kelemahan yang bisa disiasati pengguna jalan dan potensi pelanggaran

"Aturan GG ini hanya cocok untuk solusi jangka pendek," jelasnya.

BACA JUGA: Penasihat Hukum Ahok Minta Doa dari Seluruh Masyarakat

Sani pun menyarankan Pemprov DKI mempercepat implementasi jalan berbayar (electronic road pricing/ERP) yang dijanjikan sejak 2013.

Kalaupun Pemprov DKI ingin melanjutkan program GG, seharusnya didukung dengan penindakan secara elektronik (electronic traffic law enforcement/ETLE).

Pemprov DKI, sambung politikus PKS itu, bisa menyiapkan infrastruktur dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk aspek legalnya. Sehingga, aparat penegak hukum bisa mengeksekusi setiap pelanggaran yang terjadi.

Sani lantas menjelaskan, program GG hanya akan menjadi aturan transisi bagi Anies-Sandi dalam mengentaskan kemacetan di ibukota.

"Dan merealisasikan ERP segera setelah menjabat," kata wakil ketua DPRD DKI ini.

Kebijakan tersebut akan dikombinasikan dengan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi melalui pajak progresif, kuota kendaraan, tarif parkir tinggi, dan pengunaan bahan bakar.

"Hal yang lebih penting yang juga menjadi program Anies-Sandi, adalah mengutamakan manajemen transportasi massal yang lebih baik, nyaman, dan murah," pungkas Sani. (dka/rmol)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Masa Sih Ahok Sudah Mati-Matian untuk Warga Jakarta?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler