Sebuah kajian yang dilakukan di Australia menemukan bahwa sebagian besar pemain tenis profesional tidak bisa menggantungkan penghasilan dari olahraga tersebut semata-mata.
Kajian terhadap Federasi Tenis Internasional yang dilakukan oleh Tennis Australia, Victoria University dan Kingston University, menemukan bahwa hanya 1,8 persen petenis pria dan 3,1 petenis wanita yang mendapat keuntungan dari penghasilan mereka selama bertanding di tahun 2013.
BACA JUGA: Polisi Gadungan Curi SIM dari Pengendara di Sydney
Data yang dikumpulkan oleh Dr Michael Bane dari Victoria University menyebutkan bahwa jumlah pengeluaran selama bertanding - mulai dari transportasi, akomodasi, peralatan dan pelatih menghabiskan biaya sekitar $ 160 ribu (sekitar Rp 1,6 miliar).
BACA JUGA: Buntut Eksekusi Hukuman Mati: Brasil Tarik Dubesnya, Australia Terus Melobi
"Dengan peningkatan hadiah uang di berbagai turnamen, mungkin kita semua berpikir bahwa kehidupan para petenis pro sepertinya enak," kata Dr Bane.
"Namun, dari data yang kami kumpulkan, kenyataannya tidaklah demikian."
BACA JUGA: Mengemudi ketika Mabuk, Wajib Pasang Alat Tes Ukur Nafas Alkohol
Penelitian menemukan bahwa hanya 160 pemain terbaik pria dunia, dari total 8.874 pemain, dan 150 petenis wanita dari 4.862 secara keseluruhan, yang mendapat keuntungan di tahun 2013.
Dari keseluruhan tersebut, sekitar 45,5 persen petenis pria tidak mendapat hadiah uang sama sekali tahun itu, sementara di bagian wanita jumlahnya 43,9 persen.
"Sebenarnya ada banyak uang yang beredar di dunia tenis, sekitar $162 juta US untuk pria, dan $120 juta US untuk wanita," kata Dr Bane.
"Yang menjadi kesulitan bagi para petenis yang sedang berkembang adalah distribusi dana tersebut."
Menurut Dr Bane, satu persen pemain top dunia di bagian pria menerima 62 persen hadiah uang, sementara di bagian wanita adalah 51 persen di tahun 2014.
"Sekitar $97 juta hadiah uang dibagi diantara 50 pemain top dunia, dengan sisanya dibagikan untuk para pemain lain. Bahkan di kalangan 32 pemain top dunia terjadi kesenjangan besar."
"DIbandingkan AFL (sepakbola gaya Australia), golf atau motosport, kesenjangan lebih kecil," kata Dr Bane.
Secara keseluruhan, 95 persen pemain yang disurvei mengatakan meskipun sudah mendapat hadiah uang dan sponsor, semua itu masih tidak mencukupi.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pencari Suaka Bangun Barikade dan Mengklaim Tidak Diberi Makan dan Minum