JAKARTA - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Ribka Tjiptaning kembali mengingatkan para dokter agar tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada rakyat di seluruh rumah sakit umum daerah (RSUD).
"Konstitusi kita meletakan kesehatan orientasinya harus sosial. Karena itu digunakan uang rakyat untuk membangun RSUD di semua provinsi, kabupaten dan kota di seluruh Indonesia dengan tujuan agar masyarakat dengan mudah dapat akses pelayanan kesehatan," kata Ribka Tjiptaning, di gedung DPR, Senayan Jakarta, Selasa (21/5).
Tapi lanjut Ribka, orientasi tersebut beberapa tahun terakhir telah mengalami pergeseran sehingga kesehatan menjadi kegiatan komersial akibat pengaruh kapitalisme dan globalisasi.
"Untuk mengatasi praktek neoliberalisme dalam bidang kesehatan tersebut, pemerintah mestinya memperbanyak rumah sakit tanpa kelas di seluruh RSUD," saran dia.
Kalau perlu lanjutnya, hilangkan ruang VIP menjadi tanpa kelas di seluruh RSUD karena RSUD dananya dari APBD, dari uang rakyat.
"Ruang VIP itu bentuk-bentuk diskriminasi. Seorang dokter yang baik mestinya sensitif dengan praktek-praktek diskriminatif. Jangan malah menilang orang sakit," harap Ribka Tjiptaning. (fas/jpnn)
"Konstitusi kita meletakan kesehatan orientasinya harus sosial. Karena itu digunakan uang rakyat untuk membangun RSUD di semua provinsi, kabupaten dan kota di seluruh Indonesia dengan tujuan agar masyarakat dengan mudah dapat akses pelayanan kesehatan," kata Ribka Tjiptaning, di gedung DPR, Senayan Jakarta, Selasa (21/5).
Tapi lanjut Ribka, orientasi tersebut beberapa tahun terakhir telah mengalami pergeseran sehingga kesehatan menjadi kegiatan komersial akibat pengaruh kapitalisme dan globalisasi.
"Untuk mengatasi praktek neoliberalisme dalam bidang kesehatan tersebut, pemerintah mestinya memperbanyak rumah sakit tanpa kelas di seluruh RSUD," saran dia.
Kalau perlu lanjutnya, hilangkan ruang VIP menjadi tanpa kelas di seluruh RSUD karena RSUD dananya dari APBD, dari uang rakyat.
"Ruang VIP itu bentuk-bentuk diskriminasi. Seorang dokter yang baik mestinya sensitif dengan praktek-praktek diskriminatif. Jangan malah menilang orang sakit," harap Ribka Tjiptaning. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bisa Digugat Jika Pelayanan Publik Buruk
Redaktur : Tim Redaksi