Harapan Anang Noegroho Bappenas Saat Festival Kabupaten Lestari

Rabu, 04 November 2020 – 20:07 WIB
Direktur Pangan dan Pertanian Bappenas Anang Noegroho Setyo Moeljono memaparkan kebijakan pangan dan Pertanian yang berkelanjutan dalam diskusi virtual bertajuk Obrolan Lestari, Selasa (3/11). Foto: Tangkapan layar Bappenas

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mendukung kegiatan Festival ke-3 Kabupaten Lestari yang digelar di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Acara yang digelar secara virtual ini digelar dalam rangka kegiatan tahunan Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) yang merupakan kumpulan Pemerintah Kabupaten yang bermitra dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI).

Direktur Pangan dan Pertanian Bappenas Anang Noegroho Setyo Moeljono mendukung upaya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian. Menurutnya, diperlukan kerangka regulasi agar inisiatif positif tersebut dapat direplikasi. Selain itu perlu juga disiapkan kerangka kelembagaan dan juga finansial.

BACA JUGA: Bappenas: Penanganan Kesehatan Mental di Indonesia Masih Terbatas

“Perlu sinergi antara pemerintah pusat dan juga daerah dalam mewujudkan kesejahteraan dan juga kelestarian tersebut,” ujar Anang Noegroho dalam diskusi virtual bertajuk Obrolan Lestari, Selasa (3/11).

Hal yang sama juga disampaikan Direktur Perencanaan, Evaluasi dan Informasi Pembangunan Kementerian Dalam Negeri Nyoto Suwignyo.

BACA JUGA: Pegawai Kementerian PPN/Bappenas Kerja dari Rumah, Suharso Monoarfa?

Menurutnya, sudah saatnya perencanaan pembangunan dilakukan secara terbuka dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Kementerian Dalam Negeri akan berkolaborasi dengan Bapenas serta mitra lainnya untuk mendorong terwujudnya tujuan kegiatan festival tersebut.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) A. L. Leysandri mengatakan pembangunan berkelanjutan dengan mengusung konsep pertumbuhan hijau hanya akan bermakna apabila pemanfaatan sumber daya berkontribusi kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat terutama masyarakat setempat dan lingkungan.

BACA JUGA: Jenderal Andika Pantau Terus Perkembangan Pengadaan Lab PCR di RS TNI AD

Leysandri berharap kegiatan festival ini akan makin menguatkan komitmen para pemangku kepentingan untuk terus melakukan aksi nyata dan terobosan sehingga upaya pembangunan berkelanjutan melalui berbagai bentuk pembanguan “ekonomi hijau” yang rendah emisi karbon dapat diikuti oleh peningkatan kesadaran dan kesejahteraan masyarakat.

Untuk mewujudkan hal tersebut, menurut Leysandri, diperlukan kerja sama multi pihak dengan memaksimalkan upaya-upaya melalui berbagai program sehingga dapat menyeimbangkan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan melalui semangat gotong royong. Kabupaten Sintang adalah salah satu contoh dimana pengelolaan potensi hutan dikembangkan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.

Dukungan untuk mewujudkan pembangunan yang mengedepankan aspek kelestarian juga disampaikan oleh Public Affairs General Manager PT Royal Lestari Utama (RLU) Arifadi Budiarjo. Perusahaan HTI Karet Alam berkelanjutan yang beroperasi di Kalimantan dan Sumatera ini mendedikasikan kurang lebih 30 persen area konsesinya sebagai kawasan konservasi keanekaragaman hayati.

RLU melalui anak perusahaannya konsesi HTI-nya di Jambi juga membangun Wildlife Conservation Area untuk memberikan perlindungan bagi habitat gajah Sumatera seluas kurang lebih 9.700 ha di Jambi yang didalamnya juga disiapkan 7.000 bibit tanaman termasuk pohon langka untuk ditanam kembali di dalam hutan.

Tidak hanya aspek pelestarian lingkungan, RLU juga membina 804 petani sekitar hutan agar meningkat kapasitasnya. Perusahaan juga melibatkan 333 petani dalam kegiatan community partnership program serta menyerap hasli panen petani sekitar hutan dengan harga yang kompetitif.

“Kami percaya bahwa untuk mengembangkan ekonomi lestari kegiatan bisnis perlu memberikan dampak positif secara social dan lingkungan selain terus menerus mengembangkan kinerja bisnisnya. Kunci penting lainnya adalah kolaborasi antara pemangku kepentingan seperti Pemerintah, perusahaan, masyarakat, LSM dan perguruan tinggi,” kata Arifadi.(fri/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler