Bappenas: Penanganan Kesehatan Mental di Indonesia Masih Terbatas

Minggu, 18 Oktober 2020 – 23:28 WIB
Ilustrasi logo kesehatan mental. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kementerian PPN/Bappenas Pungkas Bahjuri Ali mengatakan pihaknya menargetkan untuk meningkatkan kesehatan mental di Indonesia.

Saat ini masalah penanganan kesehatan mental di Indonesia masih terbatas, baik dari sisi fasilitas maupun para ahli seperti psikiater, dokter spesialis dan juga perawatan kejiwaan.

BACA JUGA: Pandemi Masih Panjang, Mari Jaga Imunitas, Kuatkan Mental, Patuhi Protokol Kesehatan

"Di dalam SDGs (tujuan pembangunan berkelanjutan), salah satu targetnya adalah bagian kesehatan, target 2020 kita harus bisa mengurangi angka kematian dari penyakit tidak menular, serta meningkatkan kesehatan metal," ujar Pungkas dalam bincang-bincang "Sehat Jiwa Untuk Semua".

Di Indonesia, depresi menduduki peringkat ketujuh sebagai penyebab disabilitas atau ketidakmampuan untuk bekerja.

BACA JUGA: ARS Membeberkan Segalanya Saat Diinterogasi Polisi

Sedangkan gangguan kecemasan berada di urutan ke sembilan.

Kesehatan mental juga menjadi masalah yang cukup serius khususnya dalam kondisi pandemi virus corona.

BACA JUGA: Bappenas Nilai Jakarta Paling Siap Longgarkan PSBB

Sayangnya, penderita atau keluarga enggan melakukan pemeriksaan karena malu dan tidak adanya fasilitas kesehatan yang menunjang untuk penanganan salah kejiwaan.

Pungkas mengatakan, pihaknya mengupayakan agar tingkatan Puskesmas dan rumah sakit bisa memiliki bagian untuk penanganan masalah kesehatan jiwa.

"Rumah sakit jiwa itu yang paling ujung, artinya dia menampung hal-hal yang sudah tidak bisa di bawahnya. Jadi prioritasnya di selfcare atau layanan kesehatan primer seperti rumah sakit dan klinik," tambahnya.

"Tapi ini enggak mudah karena kesehatan jiwa ini belum di semua puskesmas, setahu saya hanya ada 34 persen puskesmas yang sudah punya layanan kesehatan jiwa, sisanya belum ada."

"Masalahnya banyak, salah satunya karena SDM kesehatan juga, untuk psikiater dan dokter spesialis jika ada sangat sedikit," Pungkas melanjutkan.

Untuk merealisasikan target tersebut, Bappenas akan melakukan beberapa strategi seperti mendeteksi gangguan kejiwaan, memberikan informasi secara rutin pada masyarakat, menemukan kasus dan mengobati pasien kejiwaan. (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler