jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal segera menetapkan nama-nama untuk Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK). Pelantikan Dewas lembaga antirasyah itu akan dilaksanakan bersamaan pengambilan sumpah jabatan komisioner KPK 2019-2023.
Sejauh ini Presiden Jokowi belum memutuskan nama-nama yang akan menjadi Dewas KPK. Hanya saja, anggota Komisi III DPR Arsul Sani mengingatkan Presiden Jokowi tidak menunjuk politikus yang aktif di kepengurusan parpol menjadi Dewas KPK.
BACA JUGA: Sekjen PDIP Yakin Jokowi Pasti Ambil Keputusan Terbaik Soal Dewas KPK
Arsul mengkhawatirkan Dewas KPK akan terlibat konflik kepentinga jika anggota-anggotanya dari kalangan politisi. "Kecuali kalau orang itu jadi politikus tetapi sudah menjadi pejabat publik yang lain," katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (13/12).
Lebih lanjut sekretaris jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menyebut nama mantan legislator PDI Perjuangan Gayus Lumbuun. Arsul mengatakan, Gayus setelah tak di DPR menjadi hakim agung.
BACA JUGA: Persoalkan Dewas KPK, Saut Situmorang: Pakai Teori Organisasi Apa Itu?
Karena itu Arsul tak mempersoalkan jika Gayus yang sudah lama tak aktif di parpol menjadi Dewas KPK. “Dia sudah terpisah dari dunia politik, kemudian menjadi hakim agung," ujarnya.
Namun, Arsul juga mewanti-wanti Presiden Jokowi tak politikus yang baru berhenti dari DPR menjadi Dewas KPK. “Kurang pas untuk itu,” tegasnya.(boy/jpnn)
BACA JUGA: Yakinlah, Pak Jokowi Pasti Pilih Figur Terbaik dan Bersih untuk Dewas KPK
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kekhawatiran dan Saran Novel Baswedan soal Pemberantasan Korupsi
Redaktur & Reporter : Boy