Harapan Bang Masinton Tampaknya Bakal Kandas, Menteri yang Kebelet Nyapres Tak Akan Direshuffle

Minggu, 12 Juni 2022 – 18:30 WIB
Anggota DPR Fraksi PDIP Masinton Pasaribu. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan mereshuffle menteri di kabinet Indonesia Maju, yang kebelet menjadi Capres 2024.

Ujang mengatakan itu untuk mengomentari harapan Masinton agar Jokowi mereshuffle menteri yang bakal maju pada Pilpres 2024.

BACA JUGA: KDRT Suami Kepada Istri Termasuk Perbuatan Maksiat

"Menteri yang kebelet menjadi capres akan dibiarkan. Tak akan direshuffle," kata dosen Universitas Al-Azhar, Jakarta itu melalui layanan pesan, Minggu (12/6).

Ujang melanjutkan setidaknya ada empat menteri di Kabinet Indonesia Maju yang kepengin menjadi Capres 2024.

BACA JUGA: Irfan Hakim: Gue Teriak-teriak Panggil Istri, Kepikiran Mati

Tiga di antaranya berasal dari unsur partai politik, yaitu Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, dan Sandiaga Uno.

Satu lagi berstatus profesional, tetapi menjadi Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Maruf Amin pada Pilpres 2019, Erick Thohir.

BACA JUGA: Waspada Ladies, 3 Jenis Makanan Lezat Ini Memicu Kanker Payudara

Menurut Ujang, keempat tokoh itu punya posisi politik yang kuat, sehingga Jokowi tidak mungkin mereshuffle mereka.

Toh, kata dia, para menteri yang kepengin menjadi Capres 2024 itu sudah mendapat restu Jokowi untuk tebar pesona.

Hal itu membuat kepala negara tidak akan memecat Erick dkk.

"Mereka yang kebelet menjadi capres, tebar pesona kesana-kemari sudah atas izin Jokowi. Tak mungkin mereka jalan kampanye ke bawah, jika tak direstui Jokowi," ungkap Ujang.

Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu sebelumnya mendorong Jokowi mereshuffle menteri yang tidak fokus bekerja dan sibuk pencapresan.

"Jadi, saya lihat, memang harus segera dilakukanlah itu, dilakukan reshuffle. Jadi reshuffle-nya jangan sebagai wacana saja," ujar dia dalam sebuah diskusi, Sabtu (11/6).

Masinton menuturkan reshuffle menjadi penting agar kabinet Jokowi fokus bekerja.

Namun, menteri yang nantinya masuk kabinet harus sosok yang siap bekerja dan bukan sekadar tebar pesona.

"Ya, haruslah (reshuffle), supaya fokus, jangan juga nanti menteri yang masuk itu malah nggak fokus lagi, malah memanfaatkan buat kampanye lagi," ujar pendiri REPDEM itu. (ast/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : Yessy Artada
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler