Harapan BKSP DPD untuk Joe Biden-Kamala Harris

Senin, 09 November 2020 – 22:53 WIB
Presiden dan wakil presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden dan Kamala Harris. Foto: Reuters/Lucas Jackson

jpnn.com, JAKARTA - Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) menyampaikan ucapan selamat atas kemenangan Joe Biden dan Kamala Harris pada Pemilu Presiden Amerika Serikat, yang digelar 3 Novemver 2020 yang lalu.

Calon Partai Demokrat, Joe Biden dan Senator Kamala Harris, Minggu (8/11),  dinyatakan unggul melalui proyeksi penghitungan suara di negara-negara bagian yang belum selesai melakukan penghitungan pada tingkat TPS seperti Pennsylvania, Georgia, dan Nevada. Sehingga sulit untuk dikejar oleh petahana dari Partai Republik, pasangan capres Donald J. Trump dan Mike Pence.

BACA JUGA: Pak Mendagri Pernah Sebut Joe Biden Korup, Sekarang Kariernya Tamat

“Atas nama pribadi dan BKSP DPD RI, saya menyampaikan ucapan selamat atas kemenangan Joe Biden dan Senator Kamala Harris. Kami berharap kerja sama di bidang demokrasi, multilateralisme dan ekonomi dapat terus diperkuat, juga di bidang kerja sama antarparlemen,” kata Ketua BKSP DPD Gusti Farid Hasan Aman dalam siaran pers, Senin (9/11).

Joe Biden dan Kamala Harris mendapat 290 dari 538 kursi electoral (electoral college), melebihi anggka minimal 270 untuk dinyatakan sebagai pemenang.

BACA JUGA: Amerika Tembus 10 Juta Kasus Corona, Joe Biden Umumkan Rencana Besar

Apabila tidak ada sengketa hukum pemilu yang serius, maka perwakilan 538 electoral college dijadwalkan berkumpul di Washington D.C,  12 Desember 2020 untuk seremoni penyampaian hasil pilpres di masing-masing negara bagian.

Selain itu, juga menetapkan Joe Biden dan Kamala Harris sebagai Presiden dan Wakila Presiden America Serikat, yang akan mulai bertugas pada 20 Januari 2021.

BACA JUGA: Pak Sukamta Bicara soal Dampak Kemenangan Joe Biden kepada Ekonomi Indonesia

“Inisiatif-inisiatif kerja sama ekonomi yang ada dan saling menguntungkan kedua pihak perlu dipertahakan. Ekspor Indonesia semoga dapat terus diberikan kemudahan untuk bersaing di pasar Amerika Serikat," kata Wakil Ketua BKSP DPD Richard Hamonangan Pasaribu.

Indonesia merupakan negara terbesar di Asia Tenggara sehingga dipandang sebagai pemimpin alamiah ASEAN di bidang ekonomi, militer dan sosial-budaya, sedangkan Amerika Serikat adalah kekuatan ekonomi yang menguasai 25 persen GDP dunia.

BKSP DPD juga berharap pemerintahan Joe Biden dapat memperkuat kerja sama multilateralisme yang terkesan tertutup oleh dinamika perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok maupun isu-isu proteksionisme maupun kebangkitan white-supremacist.

Wakil Ketua BKSP DPD Tubagus H. Ridho Azhari mengatakan multilateralisme sebagai arena berbagai negara membahas kepentingan bersama harus terus dimajukan.

Ia berharap semoga perubahan iklim, pandemi, saling pengertian antarbudaya dan peradaban, dialog generasi muda, dan lain-lain diperkuat kembali. "Karena Amerika Serikat adalah pemain utama dalam hubungan internasional,” kata dia.

Senada dengan hal itu, BKSP DPD juga menyoroti terpilihnya Senator Kamala Harris sebagai wakil presiden pertama Amerika Serikat sejak kemerdekaan negara itu pada tahun 1776.

Wakil Ketua BKSP DPD Wa Ode Rabia Al Adawiya mengatakan kemenangan Senator Kamala Harris sangat historis, dan membuktikan strategi memasang Joe Biden dengannya mampu menarik pemilih yang lebih banyak. "Selain itu beliau juga representasi dari warga kulit hitam, berdarah keturunan Asia, dan juga berlatar keluarga imigran. Jadi, kemenangan ini memberikan wajah Amerika yang lain kepada dunia,” kata Wa Ode.

Joe Biden dan Senator Kamala Harris diperkirakan memperoleh rekor sekitar 75 juta suara atau 5 juta suara yang pernah diraih oleh pasangan Obama dan Joe Biden pada Pemilu 2008 yang lalu. Ini menunjukkan bahwa Pemilu 2020 sangat antusias diikuti oleh para pemilih dan istem demokrasi diperlukan dalam mengurai dan mencari solusi berbagai kehidupan bernegara.

“Amerika Serikat dan Indonesia merupakan dua negara demokrasi terbesar di dunia telah menunjukkan bahwa demokrasi, dengan segala teknis permasalahannya, dapat menjadi instrument untuk menjembatani dan mendialogka berbagai kepentingan berbeda di dalam masyarakat,” kata Gusti Farid Hasan Aman. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler