jpnn.com, KUPANG - Ketua Umum Indonesia Football Forever (IFF) Fary Djemi Francis berharap skuad Garuda bisa menampilkan permainan bervariasi dalam menyerang saat berlaga di final Piala AFF 2020 nanti.
"Dari semua pertandingan, pertandingan terbaik timnas Indonesia adalah saat berlaga melawan Malaysia. Permainan seperti itu perlu ditampilkan saat final nanti," katanya kepada ANTARA di Kupang, Minggu (26/12).
BACA JUGA: PDIP Sumut Pecat Kader Satgas Cakra Buana Penganiaya Remaja di Medan
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan keberhasilan timnas Indonesia saat bertemu dengan Singapura di leg kedua semifinal piala AFF dimana saat itu Indonesia menang dengan skor agregat 5-3 dan dipastikan tembus final piala AFF.
Pemilik Akademi Bintang Timur Atambua itu mengatakan bahwa saat Indonesia melawan Malaysia, semua lini aktif bergerak tanpa bola dan melakukan variasi penyerangan yang sulit dibaca lawan serta pertahanan disiplin.
BACA JUGA: Timnas Indonesia Lolos ke Final Piala AFF 2020, Yabes Roni: Ini Kado Natal Terindah
"Kalau bisa konsisten seperti saat melawan Malaysia maka pada final nantinya bisa meraih juara," tambah dia.
Fary pun menceritakan dalam perjalanan Timnas Indonesia di Piala Tiger 1996 hingga turnamen tersebut berubah nama menjadi Piala AFF hingga kini Indonesia sudah tercatat enam kali Tim Garuda mencapai pertandingan final, yaitu pada 2000, 2002, 2004, 2010, 2016, dan 2020.
BACA JUGA: Timnas Indonesia ke Final Piala AFF 2020, Tatsuma Yoshida: Ini Semangat Singapura!
"Namun, skuad Garuda selalu kandas di partai puncak. Tentunya kesempatan tembus ke final untuk keenam kalinya diharapkan jadi momentum Timnas Indonesia meraih gelar juara pertama di ajang Piala AFF 2020," tambah dia
Ia pun meminta dukungan dari masyarakat Indonesia khususnya masyarakat NTT untuk mendoakan dan mendukung Yabes Roni CS untuk meraih gelar juara.
Sementara itu penggiat sepak bola asal kupang David Fulbertus menilai, permainan Timnas saat ini banyak kemajuan dari timnas sebelum-sebelumnya.
"Dengan pemain-pemain muda yang luar biasa yang bagus dalam kecepatan dan teknis. Indonesia mempunya counter attack yang mematikan dan itu ditunjukkan dari gol pertama Indonesia," tambah dia.
Sebenarnya ujar pemilik SSB bali United Kristal Kupang itu, saat pertandingan melawan Singapura pada Sabtu (25/12) sangat banyak peluang yang dimiliki Timnas yaitu 35 tembakan yang dilepaskan.
"Sayang karena kurang tenang banyak peluang yang terbuang sia-sia," tambah dia.
BACA JUGA: Mbak A Tepergok Berbuat Terlarang di Kebun Sawit, AH Malah Memanfaatkan Situasi, Terjadilah
Oleh karena itu yang perlu diperbaiki adalah mental untuk keluar dari tekanan dan koordinasi lini pertahanan jika bertemu Vietnam atau Thailand di final.(antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Budi