jpnn.com, INDRAMAYU - Pandemi covid-19 telah meruntuhkan sendi-sendi perekonomian masyarakat di seluruh Indonesia, tak terkecuali di Indramayu. Sebagai daerah yang kaya akan sumber daya alam dan juga gas, seharusnya Kabupaten Indramayu mampu bergerak lebih cepat untuk pulih.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar saat berdialog dengan para pelaku UMKM di Jatibarang Indramayu, Jumat (6/11/2020).
BACA JUGA: Kenalkan Fasilitas Ekspor, Bea Cukai Bengkalis Jemput Bola ke Pelaku UMKM dan IKM
Menurut Gus AMI sapaan akrab Muhaimin Iskandar, potensi besar SDA Indramayu seharusnya mampu dikelola dengan baik sehingga mampu menyejahterakan masyarakat Indramayu.
“Sektor pertanian, perikanan, perdagangan serta UMKM adalah penyumbang PDRB besar di Indramayu. Semua harus dikelola lebih baik agar kita semua bisa segera bangkit akibat pandemi,” tegas Gus Ami.
BACA JUGA: RAPBN 2021, Muhaimin Iskandar: Pemulihan Ekonomi Harus Memprioritaskan Masyarakat Menengah ke Bawah
Lebih lanjut, Gus Ami mengatakan, sebagai daerah yang mempunyai potensi besar dib idang perikanan dan kelautan, Indramayu bahkan menyumbang 40 persen total produksi ikan di Jawa Barat. Oleh karena itu, Daerah ini harus mampu melakukan inovasi-inovasi terhadap produk yang dihasilkan sektor perikanan dan kelautan tersebut.
“Kata kuncinya satu, inovasi. Produk-produk derivasi dari sektor perikanan harus mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak melalui pelibatan UMKM-UMKM,” kata Wakil Ketua DPR Bidang Kesra ini.
BACA JUGA: Peringati Hari Santri, Gus Ami Luncurkan Platform Digital SantriNet
Gus AMI menuturkan, di tengah pandemi ini, tak ada jalan lain selain UMKM harus bangkit dan tumbuh sehingga ekonomi bisa bergerak kembali. Sebagai daerah dengan SDA yang besar, Indramayu harus mampu menciptakan sentra-sentra industri kecil dan memberi mereka akses pasar dan modal.
Sektor UMKM ini menjadi tumpuan karena secara nasioal jumlah UMKM yang mencapai 64 juta itu ternyata mampu menyerap hampir 97% dari seluruh tenaga kerja nasional.
“Pemerintah dan DPR telah menganggarkan berbagai stimulus-stimulus bagi pelaku UMKM agar ia mampu bangkit kembali di tengah hantaman pandemi ini. Saya tahu di Indramayu lebih dari 15 ribu UMKM telah menerima stimulus yang nilainya 2,4 juta. Stimulus itu masih akan terus diberikan karena hampir ada 43 ribu lebih UMKM di Indramayu yang membutuhkan,” papar Gus AMI.
Karena itu, Muhaimin Iskandar berharap pemimpin Indramayu di masa mendatang mampu membawa kesejahteraan masyarakat Indramayu salah satunya melalui penciptaan lapangan kerja.
“Ke depan, pemerintah daerah sebagai pengambil kebijakan harus benar-benar memperhatikan nasib UMKM. Butuh intervensi kebijakan dan kolaborasi dengan swasta agar UMKM sebagai salah satu penyangga masalah ketenagakerjaan bisa bangkit kembali,” tegas Muhaimin.
Menurut Ketua Umum DPP PKB ini, pelaku UMKM di Kabupaten Indramayu harus tetap aktif dan berusaha dalam upaya memajukan produk unggulan dan aneka jenis produk olahan yang dihasilkan untuk menjadi ciri khas Indramayu. Bantuan stimulan usaha ini diharapkan dapat mengembangkan usaha para pelaku UMKM di Kabupaten Indramayu.
“UMKM di Indramayu harus bisa membranding dirinya agar bisa diterima pasar dan punya passion. Dan, untuk itu memang harus inovatif dalam menciptakan produknya,” sambung Gus AMI.
Untuk itu, menurut Gus AMI, di tengah pandemi dan penetrasi pasar global, UMKM di Indramayu harus Go Digital. UMKM Indramayu harus melek teknologi dan memanfaatkan teknologi untuk memasarkan produk-produknya.
“Go digital tak bisa ditawar. Semua bisa dilakukan diujung jari. Dan di tengah pandemi, go digital adalah upaya yang paling mungkin dilakukan untuk bisa bertahan dan meluaskan pasar,” tegas Muhaimin.
“Saat ini kuncinya satu, go digital dan inovatif, tanpa itu kita akan kalah bersaing,” sambung Gus AMI.
Menurut Gus AMI, dari 64,2 juta UMKM di Indonesia, hanya 8 juta (13 %) yang telah masuk pasar digital dan hanya 40 % yang sudah terjangkau akses perbankan. Ini artinya potensi UMKM untuk menjangkau pasar masih sangat luas.
Hal ini mengingat besarnya potensi ekonomi digital di Indonesia. Potensi ekonomi digital Indonesia hingga tahun 2025 diprediksi akan mencapai USD 133 miliar. Sebuah peluang yang sangat besar bagi UMKM untuk masuk pasar ekonomi digital dengan jangkauan global yang sangat luas.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich