Kenalkan Fasilitas Ekspor, Bea Cukai Bengkalis Jemput Bola ke Pelaku UMKM dan IKM

Jumat, 06 November 2020 – 16:34 WIB
Kepala Kantor Bea Cukai Bengkalis Ony Ipmawan saat mengunjungi pelaku UMKM dan IKM di wilayahnya. Foto: Humas Bea Cukai.

jpnn.com, BENGKALIS - Bea Cukai selaku trade facilitator dan industrial assistance telah menyiapkan berbagai langkah strategis guna menyukseskan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

PEN merupakan langkah strategis kebijakan pemerintah guna menanggulangi permasalahan ekonomi dalam negeri yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Narkotika Jenis Baru Berbentuk Permen Diamankan Bea Cukai dan BNN

Program yang diatur melalui Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020 juga berfungsi untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dengan tujuan melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha dalam menjalankan usahanya.

Dalam kontek itu, Bea Cukai Bengkalis telah menjalankan strategi jemput bola dengan mendatangi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan industri kecil dan menengah (IKM) di Kabupaten Kepulauan Meranti, Senin (2/11) lalu.

BACA JUGA: Ipang Menilai Pernyataan Mahfud MD Memukul Habib Rizieq, Berbahaya

“Kami melakukan koordinasi lintas instansi, pemetaan potensi ekspor dan memperkenalkan fasilitas kepabeanan kepada para pengguna jasa. Salah satu fasilitas yang kami kenalkan adalah kemudahan impor tujuan ekspor (KITE) IKM," kata Kepala Kantor Bea Cukai Bengkalis Ony Ipmawan.

Dia menjelaskan bahwa KITE IKM merupakan fasilitas pembebasan bea masuk, serta PPN atau PPN dan PPnBM terutang tidak dipungut atas impor barang dan atau bahan untuk IKM yang hasil produksinya akan diekspor dan atau dilakukan penyerahan produksi IKM dan pembebasan bea masuk serta PPN atau PPN dan PPnBM terutang tidak dipungut atas impor mesin.

BACA JUGA: Perkuat Pengawasan, Bea Cukai Pangkalpinang dan Ditpolairud Adakan Patroli Laut Bersama

Permohonan fasilitas KITE IKM, menurut Ony, dapat diajukan kepada kepala kantor Bea Cukai yang mengawasi lokasi pabrik atau lokasi kegiatan usaha.

Dalam memperkenalkan fasilitas tersebut, Ony dan jajaran turun langsung ke lokasi pelaku usaha Kopi Liberica di daerah Kedabu Rapat, Koperasi Arang KOPSILVA (eksportir arang), industri pembuatan arang di Desa Alai Selatan, industri tepung sagu, dan industri olahan sagu berupa mie soun.

Menurutnya, para pelaku usaha sangat tertarik dengan fasilitas kepabeanan berupa KITE IKM, dan salah satu perusahaan akan mulai melakukan registrasi kepabeanan dan cukai dalam waktu dekat.

Dia berharap kegiatan bisa dilakukan secara berkesinambungan agar semua instansi yang terkait dalam kegiatan ekspor bisa bersinergi dan bahu membahu mendukung para pelaku usaha.

"Sehingga, upaya ini dapat meningkatkan ekspor dan mendukung program PEN untuk untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam melakukan pemulihan ekonomi nasional,” ujar Ony.(*/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler