jpnn.com, SITUBONDO - Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) Situbondo, Jawa Timur (Jatim) siap memenangkan Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin atau Jokowi - Ma'ruf di Pilpres 2019. Ketua JKSN Kabupaten Situbondo Lutfi Zainullah berharap pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01, itu bisa membawa bangsa ke arah yang lebih baik.
“Mudah-mudahan pasangan yang sudah ditakdirkan Allah bertemu ini, membawa bangsa ke baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur (negeri yang subur dan makmur, adil dan aman, red)," ujar Lutfi di Dapoer Livs Situbondo, Jatim, Minggu (27/1).
BACA JUGA: Kunjungi Pesantren, Hasto Sampaikan Salam dari Jokowi - Maâruf
Dalam kesempatan itu hadir para kiai kampung yang mewakili seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Situbondo, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi. Kegiatan dilakukan dalam rangkaian Safari Kebangsaan VI menyusuri 'tapal kuda' Provinsi Jawa Timur.
BACA JUGA: Kiai Ma'ruf Amin Memiliki Modal Kuat Menang di Jatim, Prabowo - Sandi Tidak
BACA JUGA: Ratusan Ulama di Provinsi Jambi Sepakat Menangkan Jokowi - Maruf
Lutfi mengatakan, para kiai kampung yang hadir dalam kesempatan ini mewakili semua kecamatan yang ada di Situbondo. "Para kiai kampung inilah yang setiap hari beraktivitas di musala, pedesaan, memimpin tahlil, tarikat, majelis zikir di daerahnya," ungkapnya.
Dia menambahkan, para kiai kampung itu sengaja diundang dan dihadirkan untuk mengetahui bahwa informasi dan isu yang beredar tentang Jokowi tidak benar atau hoaks.
BACA JUGA: Selebaran Say No to Jokowi Bukti Prabowo-Sandi Tak Punya Prestasi
"Insyaallah, kehadiran semua ini dalam rangka menerima informasi utuh bahwa tidak benar Jokowi anti-Islam," ujarnya.
Dia menjelaskan sejak awal mengetahui bahwa Jokowi sudah bergelar haji. Menurut dia, gelar haji itu bukan sekadar kiasan. Tapi, kata dia, gelar yang layak diperoleh ketika seseorang telah menunaikan rukun Islam kelima atau ibadah haji di tanah suci Mekkah "Jadi, keislaman Pak Jokowi tidak usah dipertanyakan," ungkapnya.
Dia menegaskan bahwa sekarang dikembangkan isu Jokowi anti-ulama, anti-ajaran agama Islam. Menurut Lutfi, sejak 2014, sudah mendukung Jokowi dalam sebuah wadah relawan bentukan Ketua GP Ansor (saat itu) Nusron Wahid.
Lutfi mengatakan sudah dijelaskan dalam sebuah buku, yang diperkuat pernyataan seorang waketum PBNU saat itu bahwa Jokowi sejak menjadi wali kota Solo aktif menghadiri kegiatan-kegiatan jemaah selawat. "Dan beliaulah yang memprakarsai Jamuro atau Jemaah Muji Rosul," katanya.
Jadi, sambung Lutfi, tidak benar isu yang berkembang bahwa Jokowi anti-ulama, anti-para pemuka agama. Justru saat menjabat wali kota Solo, Jokowi aktif menggerakkan majelis-majelis selawat di sana sehingga bisa berkembang dan hidup di masyarakat. Bahkan, jamiyah NU di-support penuh oleh Jokowi.
Djarot Saipul Hidayat mengatakan kiai kampung memegang peranan penting menjaga Indonesia tetap satu, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika. Menurut Djarot, kiai kampung juga bisa berperan mencegah adanya pihak-pihak yang berupaya menggunakan cara jahat dan keji, dalam demokrasi. Sebab, ujar Djarot, dalam demokrasi mungkin ada perbedaan pilihan.
"Tapi jangan gunakan cara-cara jahat, dan keji dengan memfitnah. Jagan halalkan semua cara demi mencapai tujuan. Ini tidak boleh. Yang bisa membendung ya kiai kampung, yang tahu betul akar budaya masyarakatnya," katanya.
Dia mengatakan pada 2014 kemarin, Jokowi memang kalah di Situbondo. Tapi, sekarang harus membalikkan keadaan. "Kalau bergerak terus sampai ke kampung-kampung insyaallah Jokowi - Kiai Ma'ruf Amin bisa mencapai 80 persen," ujar Djarot.
Dalam kesempatan itu, Djarot meminta kepada para ulama dan kiai untuk bisa meluruskan isu yang memfitnah Jokowi antiulama dan anti-Islam.
"Saya minta habib dan ulama memberikan penjelasan dan bimbingan yang baik supaya kita semua jangan suka berbohong dan menebar kebencian," papar Djarot.
Hasto menambahkan, dengan mengambil spirit Resolusi Jihad, maka kepemimpinan Jokowi - Kiai Ma'ruf Amin akan terus memperjuangkan umat. Dia mengatakan, Jokowi bersama Kiai Ma'ruf membutuhkan dukungan semua.
"Karena yang diperjuangkan nasib bersama. Ini bukan soal Jokowi dan Kiai Ma'ruf semata, tapi ini soal perjuangan idoelogi, menjaga tegaknya Pancasila dan NKRI. Kami mohon dukungan dan doanya," ungkapnya.
Hasto mengatakan sekarang inilah momentum untuk bergerak bersama memerangi hoaks dan fitnah.
“Kegelapan tak boleh tutupi cakrawala kita. Para kiai lah yang berperan mewujudkan Islam yang rahmatan lil alamin. Mari bergerak bersama memenangkan Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin," tuntas Hasto.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jaring Dukungan, Abah Maruf Semangati Nahdiyin Kalsel
Redaktur & Reporter : Boy