JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IV DPR, Herman Khaeron menyatakan, BUMN bisa berperan dalam menekan mahalnya harga bawang merah dan bawang putih. Menurutnya, mahalnya harga bawang dikarenakan kelangkaan akibat sumbatan impor dan distribusinya.
"Paling efektif jika ada penugasan dan intervensi pemerintah kepada BUMN pangan seperti BULOG, Pertani, SHS, RNI dan Berdikari. Mereka bisa dimaksimalkan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga," ujar Herman kepada JPNN, Rabu (20/3).
Hanya saja, lanjutnya, para penimbun dan spekulan harus ditindak tegas termasuk dengan sanksi pidana. Di sisi lain, harus ada data terkini tentang data konsumsi bawang per kapita per tahun, agar dapat menghitung secara seimbang antara pasokan dan kebutuhan. Dengan demikian, harga dan pasokan terjamin keseimbangannya.
Lebih lanjut Herman menerangkan, Undang-undang (UU) Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan sudah mengatur sistem informasi pangan. Artinya, harga komoditas strategis di pasar-pasar di seluruh penjuru tanah air harus diumumkan.
Hanya saja, katanya, Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belum melakukan pengumuman harga komoditas strategis. Namun demikian Herman meyakini hal itu akan segera dilakukan oleh pemerintahan SBY.
"UU baru diselesaikan Oktober 2012 dan November 2012 baru diundangkan. Butuh membangun infrastruktur, namun sangat mungkin dalam kepemimpinan Pak SBY ini segera diwujudkan," tandasnya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Instruksikan Perbaiki Tol Cipularang
Redaktur : Tim Redaksi