JAKARTA - Rusuh di LP Tanjung Gusta, Medan pada Kamis (11/7) malam lalu yang menelan korban jiwa membuat Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPR ikut prohatin. Karenanya, FPKB mengingatkan agar persoalan Tanjung Gusta ditangani dengan cermat dan hati-hati.
Ketua FPKB DPR, Marwan Jafar, menyatakan, investigasi kasus Tanjung Gusta harus dilakukan secara menyeluruh. "Motif ataupun hal-hal yang memicu kerusuhan itu tentu perlu didalami," kata Marwan melalui layanan Blackberry Messenger (BBM), Sabtu (13/7).
Namun, katanya, aparat penegak hukum tetap harus mengambil tindakan tegas. "Apalagi kejadian ini memakan korban jiwa," ulasnya.
Marwan menambahkan, hal yang lazim menjadi keluhan napi adalah standar pelayanan dan fasilitas di LP. Karenanya, Marwan menegaskan bahwa fraksinya mendorong pemerintah untuk segera memperbaiki pelayanan dan fasilitas LP sesuai dengan Standard Minimum Rules for Prisoners (Standar Aturan Minimal Pemenjaraan).
"Jangan sampai LP tidak ada air, atau listriknya padam tanpa ada solusi yang cepat. Jangan pula lapastidak menuhi standard pelayanan sesuai UU Nomor 12 tahun 1995 (tentang pemasyarakatan, red)," pintanya.
Meski demikian Marwan juga berharap agar napi Tanjung Gusta yang masih dalam pelarian segera menyerahkan diri. "Tentunya kepada para napi yang mau menyerahkan diri harus diperlakukan secara manusiawi, tidak pilih kasih," katanya seraya menyampaikan rasa ikut bela sungkawa atas korban jiwa dalam insiden kerusuhan di Tanjung Gusta.(ara/jpnn)
Ketua FPKB DPR, Marwan Jafar, menyatakan, investigasi kasus Tanjung Gusta harus dilakukan secara menyeluruh. "Motif ataupun hal-hal yang memicu kerusuhan itu tentu perlu didalami," kata Marwan melalui layanan Blackberry Messenger (BBM), Sabtu (13/7).
Namun, katanya, aparat penegak hukum tetap harus mengambil tindakan tegas. "Apalagi kejadian ini memakan korban jiwa," ulasnya.
Marwan menambahkan, hal yang lazim menjadi keluhan napi adalah standar pelayanan dan fasilitas di LP. Karenanya, Marwan menegaskan bahwa fraksinya mendorong pemerintah untuk segera memperbaiki pelayanan dan fasilitas LP sesuai dengan Standard Minimum Rules for Prisoners (Standar Aturan Minimal Pemenjaraan).
"Jangan sampai LP tidak ada air, atau listriknya padam tanpa ada solusi yang cepat. Jangan pula lapastidak menuhi standard pelayanan sesuai UU Nomor 12 tahun 1995 (tentang pemasyarakatan, red)," pintanya.
Meski demikian Marwan juga berharap agar napi Tanjung Gusta yang masih dalam pelarian segera menyerahkan diri. "Tentunya kepada para napi yang mau menyerahkan diri harus diperlakukan secara manusiawi, tidak pilih kasih," katanya seraya menyampaikan rasa ikut bela sungkawa atas korban jiwa dalam insiden kerusuhan di Tanjung Gusta.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tugas di BNN, Kompol AD Sering Bolos
Redaktur : Tim Redaksi