Harapkan SBY Seberani Isi Pidato Kenegaraan

Jumat, 16 Agustus 2013 – 22:00 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam acara sidang bersama DPR dan DPD RI di Jakarta, Jumat (16/8). Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin, mengajak publik untuk mencermati isi Pidato Kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) siang tadi. Salah satu yang patut dicermati dan terus-menerus diamati adalah komitmen dan konsistensi SBY soal NKRI.

"Apakah hanya basa-basi semata, atau memang ada keseriusan SBY di akhir masa jabatannya, terutama menyangkut kohesi dan keutuhan NKRI," kata Hasanuddin di Jakarta, Jumat (16/8) petang.

BACA JUGA: Akui Kenal Dekat, Jero Ogah Jenguk Rudi di KPK

Hasanuddin menambahkan, SBY dalam pidatonya juga menegaskan bahwa NKRI merupakan harga mati. SBY, kata Hasanuddin, juga meminta pihak luar tidak menyakini Bangsa Indonesia.  "Masalahnya, beranikah SBY mengaplikasikan pidatonya? Publik meragukannya karena selama sembilan tahun pemerintahannya, Aceh dan Papua justru tambah menghawatirkan," imbuh Hasanuddin.

Mantan Sekretaris Militer Kepresidenan itu menambahkan, kasus bendera GAM di Aceh jelas menunjukkan ketidaktegasan SBY. Bahkan, lanjutnya, orang Aceh masih enggan memasang bendera Merah Putih. "Lalu tindakan apa yang akan diambil SBY? Konsistenkah dengan pidatonya?" ucap Hasanuddin.

BACA JUGA: Merasa Bersih, Jero Tak Perlu Lengser dari Kursi Menteri

Pensiunan TNI berpangkat mayor jenderal itu juga menyinggung cara SBY menangani Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang kian merajalela di mancanegara. "Beranikah SBY misalnya memutuskan hubungan diplomatik dengan negara yang mengizinkan perwakilan OPM  atau menarik dubes RI dari negara itu?" tuturnya.

Lebih lanjut Hasanuddin juga menyoroti persoalan kehidupan beragama di dalam negeri semasa pemerintahan SBY yang kini jadi sorotan di luar negeri, termasuk di PBB. Misalnya persoalan Gereja Yasmin di Bogor, warga Syiah di Sampang, Madura, serta intimidasi dan diskriminasi terhadap pengikut Akhmadiyah di berbagai daerah.

BACA JUGA: Akbar Beber Keluh Kesah Kader Golkar di Daerah

"Ada banyak kasus-kasus intoleransi lainnya yang belum terselesaikan secara tuntas, bahkan muncul kasus-kasus baru. Mulai besok rakyat menunggu keberanian SBY mengaplikasikan pidatonya," pungkas Hasanuddin.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Masih Ogah Pikirkan Pencapresan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler