Menurut Sudir, para kepala dan perangkat desa paham betul dengan persoalan petani di yang sering mengeluh karena mahal dan langkanya pupuk. Lebih disayangkan, kata Sudir, persoalan pupuk itu terjadi dari tahun ke tahun sehingga para petani nyaris putus asa dengan kondisi yang ada.
"Hampir tiap tahun ada saja kelangkaan. Ini tentu tidak bisa dibiarkan dan kami sudah geram dengan persoalan yang kerap membuat panen kami jadi gagal. Presiden harus turun tangan. Jika tidak kami yang akan turun ke Kementan,” kata Sudir saat dihubungi, Selasa (25/9).
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Forum Indonesia untuk Tranparansi Anggaran (FITRA) memgungkap adanya kejanggalan proyek pupuk hayati dan dekomposer cair di Kementan. Tender proyek senilai Rp 81 miliar yang dimenangi PT DMP itu diduga ada permainan. Perusahaan tersebut sebenarnya sudah masuk daftar hitam di Kementan dan pernah digunakan oleh mantan Bendahara Umum Partai Demokrat (PD) M Nazaruddin untuk mengerjakan proyek di sebuah perguruan tinggi negeri di Palembang.
Menurut Sudir, meski persoalan tender itu terjadi di tingkat pusat namun imbas ke daerah tak terelakkan. Sebab, dampak praktik mafia pupuk bukan satu atau dua orang saja.
Karenanya Sudir menuding kementrian yang dipimpin politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Suswono itu tak cakap mengatur pengadaan pupuk. Parade Nusantara pun mengancam akan membawa massa ke Jakarta untuk mendesak Kementan membenahi persoalan pupuk.
“Mafia pupuk ini lebih jahat dari terorisme. Karena akibat ulah mereka persoalan pangan jutaan rakyat Indonesia bisa terganggu. Karena itu jika pemerintah belum bisa menangani persoalan ini, kita akan gelar aksi besar-besaran," kata Sudir yang mengaku aksi itu akan digelar dalam waktu dekat ini.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepala SMA 70 Persilakan Polisi Sita CCTV
Redaktur : Tim Redaksi