jpnn.com, TANGERANG SELATAN - Harga daging ayam mengalami kenaikan signifikan. Biasanya, satu ekor ayam ukuran 1,4 kilogram dijual Rp35 ribu per kilo, kini naik menjadi Rp48 ribu.
Sedangkan daging ayam filet yang biasanya Rp45 ribu naik menjadi Rp55 ribu. Kondisi ini membuat para pedagang ayam kebingungan menjualnya kepada konsumen.
BACA JUGA: Pedagang Bingung, Terpaksa Turunkan Harga Ayam
Seperti pengakuan Ismail, pedagang ayam di Pasar Modern Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Dia hanya menjual 10 ekor ayam pedaging dan daging ayam filet hanya 2 kilogram.
"Enggak berani banyak-banyak. Ayam satu ekor yang biasanya Rp35 ribu jadi Rp48 ribu, yang beli jadi mikir-mikir juga," kata Ismail kepada JPNN.com, Minggu (28/6).
BACA JUGA: Surat Bebas Covid-19 untuk Naik KA Jarak Jauh Diperpanjang Masa Berlakunya
Sama halnya dengan Iwan. Dia mengaku sulit menjual ayamnya karena harganya mahal.
"Saya ambil dari Cimanggis nih ayamnya. Cuma dari sananya sudah mahal. Kami jadi susah jualnya makanya ambil seadanya saja," terangnya.
BACA JUGA: BNI Syariah Ajak Nasabah Lebih Bijak Berinvestasi di Kala Pandemi
Pria berperawakan sedang ini mengungkapkan, harga ayam tidak turun-menurun sejak lebaran Idulfitri. Justru harganya naik terus dan diperkirakan akan bertahan lama.
"Kayaknya sih belum akan turun dapat informasi dari suplier," ujarnya.
Dia mengaku tidak tahu penyebab kenaikan harga ayam karena saat ini sebenarnya suplai bahan-bahan pangan sudah normal di masa transisi.
"Enggak tahu juga kenaikannya karena apa. Saya tahunya pas ambil ayam dikasi tahu supliernya naik. Ya saya akhirnya harus kurangi pembelian karena belum tentu laku semua dagangan saya," tuturnya. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad