Pedagang Bingung, Terpaksa Turunkan Harga Ayam

Rabu, 20 Mei 2020 – 20:39 WIB
Pedagang daging ayam di pasar tradisional di Cianjur terpaksa turunkan harga karena sepinya pembeli tiga hari menjelang Lebaran. Foto: Ahmad Fikri/Antara

jpnn.com, CIANJUR - Pedagang daging ayam di pasar tradisional Cianjur, Jawa Barat, terpaksa menurunkan harga jualnya karena sepinya pembelian.

Harga daging ayam yang sempat melonjak naik dari Rp32.000 menjadi Rp38.000 per kilogram. Tingginya harga daging ayam membuat tingkat penjualan menurun karena sebagian besar warga memilih daging sapi untuk kebutuhan lebaran, sehingga pedagang kembali menurunkan harga.

BACA JUGA: Harga Jengkol Melebihi Daging Ayam

"Per hari ini menjelang sore kami menjual daging ayam Rp36.000 per kilogram karena sejak harga naik penjualan menurun bahkan terkesan sepi. Melihat sepinya pembelian, pedagang terpaksa menurunkan harga," kata pedagang daging ayam di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur saat dihubungi, Rabu (20/5).

Ia menjelaskan, sejak satu pekan terakhir harga daging ayam terus mengalami penurunan dan kembali naik dalam satu hari, namun terpaksa diturunkan karena sepinya pembeli. Kenaikan harga daging ayam biasanya menjelang hari raya karena tingginya pesanan dari hotel dan rumah makan yang sejak PSBB sebagian besar tutup.

BACA JUGA: Ada Ayam Busuk di Dalam Paket Sembako Buat Warga

Sehingga pedagang memperkirakan kenaikan harga daging ayam tidak akan sampai melambung tinggi menjelang hari raya.

"Pemakaian biasanya meningkat satu hari menjelang lebaran, namun perkiraan kami tidak akan setinggi lebaran tahun lalu. Kemungkinan tahun ini kenaikan akan stagnan di angka Rp38.000 sampai Rp40.000 per kilogram," katanya.

BACA JUGA: Dramatis, Karyawan Ninja Express Kabur dari Sekapan Rampok Bersenpi, Ambruk

Hal senada terucap dari Siti Maryati pedagang daging ayam di pasar yang sama, sejak harga daging ayam naik menjadi Rp 38.000 per kilogram, banyak pembeli yang batal membayar karena harga dinilai terlalu mahal. Sehingga hari ini, pedagang sepakat menurunkan harga menjadi Rp 36.000 per kilogram.

"Satu hari kemarin, kami hanya bisa menjual 10 sampai 20 kilogram daging ayam karena sepinya pembeli dan banyak pembeli yang membatalkan pesanan karena harga dinilai terlalu mahal. Hari ini hingga sore kami dapat menjual hingga 60 kilogram karena harga diturunkan menjadi Rp 36.000 per kilogram," katanya.

Hingga saat ini, stok daging ayam di pasar tersebut, masih mencukupi hingga lebaran nanti. Namun dua hari menjelang lebaran tambah dia, kemungkinan harga akan kembali merangkak naik, namun tidak akan melambung tinggi karena minimnya pemesanan partai besar dari hotel atau restoran.

"Begitu diturunkan harga menjadi Rp36.000 alhamdulillah perhari saya bisa menjual 50 kilo per hari," katanya.

Kepala Pasar Induk Cianjur Doni Tri Wibowo mengatakan, kembali turunnya harga daging ayam merupakan upaya dinas terkait dan pengurus masing-masing pasar untuk menstabilkan harga agar tidak melambung tinggi menjelang hari raya, termasuk harga daging sapi.

"Kami selalu berkordinasi dengan dinas terkait serta satgas pangan untuk melakukan kestabilan harga terutama menjelang hari besar termasuk hari raya. Saat ini hanya daging sapi yang mengalami kenaikan dari Rp110.000 menjadi Rp130.000 per kilogram," katanya.

Meskipun menjelang hari harga tersebut akan mengalami kenaikan, namun diperkirakan tidak akan sampai melambung jauh seperti lebaran tahun sebelumnya yang mencapai Rp 200.000 per kilogram.

"Kami akan terus memamtau kenaikan harga menjelang hari raya yang tinggal tiga hari ke depan. Harapan kami tidak ada kenaikan tinggi sampai hari raya," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler