jpnn.com, BALIKPAPAN - Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Balikpapan, Kalimatan Timur, memastikan harga ayam potong masih stabil.
Harga ayam potong tidak terpengaruh dengan pasokan day old chicken (DOC) atau bibit anak ayam yang berumur satu hari kyang erap dikirim melalui jalur udara.
BACA JUGA: Peternak Ayam di Bogor Apresiasi Langkah Kementan
"Memang pasokan DOC juga diambil dari luar daerah seperti Pulau Jawa. Namun, sekarang mayoritas (peternak) mengambil pasokan DOC lokal. Kualitasnya tidak jauh beda. Jadi, lokal saja sudah bisa kami penuhi,” ucap Ketua Pinsar Balikpapan Mustakim, Jumat (8/3).
Pinsar merupakan asosiasi perusahaan distributor ayam potong. Ada 15 perusahaan yang terdaftar sebagai anggota.
BACA JUGA: Anang Keluhkan Ternak Ayam yang Terancam
Tidak hanya menghimpun anggota, Pinsar juga menetapkan harga acuan yang disepakati bersama yang disebut harga posko.
Selanjutnya, perusahaan membanderol harga berdasarkan acuan. Cenderung lebih murah atau lebih mahal dari kesepakatan bergantung volume permintaan di pasaran.
BACA JUGA: Harga Daging Ayam di Kota Jambi Belum Turun
Namun, dia tidak memungkiri tren harga DOC terus merangkak naik. Kenaikannya pun terjadi sejak Desember 2018 hingga Februari 2019.
Adapun pasokan DOC yang diperolehnya berasal dari Samarinda. Dia mengatakan, pada Desember lalu harga DOC berkisar Rp 7.600 per ekor.
Setelah itu harga terus bergerak hingga menyentuh Rp 8 ribu per ekor. Hal itu kontan memengaruhi harga acuan ayam potong di tingkat Pinsar.
Akan tetapi, saat ini harga ayam potong cenderung turun dibanding Februari lalu.
"DOC, kan, diambil beberapa bulan sebelumnya baru kemudian panen. Jadi, harga ayam potong tidak otomatis ikut naik meski harga DOC tinggi," jelas Mustakim. (aji/ndu/k15)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Cabai, Daging Ayam dan Bawang Melonjak Naik
Redaktur : Tim Redaksi