FAJAR -- Melonjaknya harga bawang merah dan bawang putih yang diikuti kenaikan cabe serta minyak goreng berdampak luas. Di Parepare, sejumlah pedagang bakso memilih gulung tikar.
Sejak beberapa hari terakhir, sejumlah pedagang bakso keliling memilih vakum dari aktivitasnya. Begitu juga dengan penjual bawang yang kerap mangkal di pasar Lakessi. Mereka memutuskan alih profesi sementara waktu karena harga komoditas bawang yang sulit dijangkau.
Mas Mendi, serta Daeng Ramli, pedagang bakso keliling di kota Bandar Madani ini mengatakan, tingginya harga jual bawang memaksa mereka menaikkan harga bakso.
Namun, ini membuat para pelanggan mereka jadi berkurang. Tak urung, sepekan tertakhir, bukannya untung, keduanya malah buntung.
"Ya, dari pada rugi lebih baik istirahat dulu lah, mudah mudahan paceklik bawang tidak berlangsung lama," tutur Nas Mendi yang kerap disapa Mas Gonrong oleh pelanggannya ini, seperti diberitakan Fajar Online (Grup JPNN). (dni)
Sejak beberapa hari terakhir, sejumlah pedagang bakso keliling memilih vakum dari aktivitasnya. Begitu juga dengan penjual bawang yang kerap mangkal di pasar Lakessi. Mereka memutuskan alih profesi sementara waktu karena harga komoditas bawang yang sulit dijangkau.
Mas Mendi, serta Daeng Ramli, pedagang bakso keliling di kota Bandar Madani ini mengatakan, tingginya harga jual bawang memaksa mereka menaikkan harga bakso.
Namun, ini membuat para pelanggan mereka jadi berkurang. Tak urung, sepekan tertakhir, bukannya untung, keduanya malah buntung.
"Ya, dari pada rugi lebih baik istirahat dulu lah, mudah mudahan paceklik bawang tidak berlangsung lama," tutur Nas Mendi yang kerap disapa Mas Gonrong oleh pelanggannya ini, seperti diberitakan Fajar Online (Grup JPNN). (dni)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PNS Terancam Telat Terima Gaji
Redaktur : Tim Redaksi