SURABAYA - Harga bawang putih yang sempat melangit dalam beberapa pekan terakhir kini mulai melandai. Di sejumlah pasar tradisional di beberapa kota, harga bawang putih berangsur-angsur turun dari Rp 60 ribu-Rp 70 ribu menjadi Rp 35 ribu per kilogram.
"Berdasar pantauan kami, harga bawang putih turun cukup signifikan dari sebelumnya Rp 60 ribu"Rp 70 ribu per kg menjadi Rp 35 ribu per kg," kata Menteri Perdagangan Gita Wirjawan saat sidak ke Pasar Wonokromo, Surabaya, kemarin (19/3).
Harga bawang saat ini tercatat Rp 35 ribu per kg untuk jenis sin chung. Pekan lalu, harga bawang jenis tersebut bisa lebih dari Rp 65 ribu per kg. Sementara itu, harga bawang putih jenis kating relatif masih tinggi, yakni Rp 50 ribu per kg. Sebelumnya, harga bawang jenis itu malah tembus Rp 70 per kg.
Gita menyebutkan, turunnya harga bawang putih tersebut tidak terlepas dari upaya pemerintah untuk membebaskan ratusan kontainer yang sebagian besar diimpor dari Tiongkok.
Sebagaimana diwartakan, jumlah kontainer yang tertahan di PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) mencapai 332 unit. Sebanyak 39 di antara jumlah itu siap dikeluarkan lantaran sudah mengantongi dokumen.
"Nah, sekarang masih ada ratusan kontainer atau tepatnya 293 kontainer yang segera diambil tindakan," tegas Gita.
Terkait dengan kontainer yang masih tertahan, dia menjamin ada tindakan terhadap pelaku usaha yang tidak mematuhi ketentuan. Gita menyatakan, ada beberapa alternatif untuk menindak ratusan kontainer yang masih tertahan di pelabuhan.
"Alternatif itu, antara lain, disita dan dimusnahkan, dire-ekspor, serta dilelang. Kalau dire-ekspor, itu jelas-jelas memakan biaya. Kalau dilelang, kami perlu membicarakan lebih lanjut dengan lembaga terkait. Selain itu, kami sedang mempertimbangkan pencabutan izin bagi pelaku usaha yang tidak mematuhi aturan," tegasnya.
Soal dugaan kartel, Gita masih belum mau berkomentar. Menurut dia, isu itu akan dibahas dalam kesempatan selanjutnya. "Kami konsentrasi dulu ke stabilitas harga dan itu sudah terjadi. Perlu diingat, kemarin kami sudah komunikasi dengan importer. Mereka berjanji menjual bawang putih ke distributor seharga Rp 15 ribu. Jadi, insya Allah harganya akan terus turun," ujarnya.
Dalam kunjungan ke Surabaya, Gita juga meninjau kontainer yang mengangkut bawang putih di TPS. Tujuannya, mengetahui progres pengeluaran peti kemas bawang putih.
Untuk harga bahan pokok lain, dia mencatat semua cukup stabil. Harga beras, misalnya, tidak berubah signifikan. Beras jenis IR 64 tercatat Rp 7.800 per kg dan jenis bengawan Rp 9.700 per kg.
Komoditas lain yang stabil adalah daging sapi (Rp 80.000 per kg), daging ayam broiler (Rp 25.000 per kg), dan cabai merah biasa (Rp 18.000 per kg). Sementara itu, gula pasir dan minyak goreng curah malah turun menjadi Rp 11.000 per kg dan Rp 11.020 per liter. (res/bil/c5/oki)
"Berdasar pantauan kami, harga bawang putih turun cukup signifikan dari sebelumnya Rp 60 ribu"Rp 70 ribu per kg menjadi Rp 35 ribu per kg," kata Menteri Perdagangan Gita Wirjawan saat sidak ke Pasar Wonokromo, Surabaya, kemarin (19/3).
Harga bawang saat ini tercatat Rp 35 ribu per kg untuk jenis sin chung. Pekan lalu, harga bawang jenis tersebut bisa lebih dari Rp 65 ribu per kg. Sementara itu, harga bawang putih jenis kating relatif masih tinggi, yakni Rp 50 ribu per kg. Sebelumnya, harga bawang jenis itu malah tembus Rp 70 per kg.
Gita menyebutkan, turunnya harga bawang putih tersebut tidak terlepas dari upaya pemerintah untuk membebaskan ratusan kontainer yang sebagian besar diimpor dari Tiongkok.
Sebagaimana diwartakan, jumlah kontainer yang tertahan di PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) mencapai 332 unit. Sebanyak 39 di antara jumlah itu siap dikeluarkan lantaran sudah mengantongi dokumen.
"Nah, sekarang masih ada ratusan kontainer atau tepatnya 293 kontainer yang segera diambil tindakan," tegas Gita.
Terkait dengan kontainer yang masih tertahan, dia menjamin ada tindakan terhadap pelaku usaha yang tidak mematuhi ketentuan. Gita menyatakan, ada beberapa alternatif untuk menindak ratusan kontainer yang masih tertahan di pelabuhan.
"Alternatif itu, antara lain, disita dan dimusnahkan, dire-ekspor, serta dilelang. Kalau dire-ekspor, itu jelas-jelas memakan biaya. Kalau dilelang, kami perlu membicarakan lebih lanjut dengan lembaga terkait. Selain itu, kami sedang mempertimbangkan pencabutan izin bagi pelaku usaha yang tidak mematuhi aturan," tegasnya.
Soal dugaan kartel, Gita masih belum mau berkomentar. Menurut dia, isu itu akan dibahas dalam kesempatan selanjutnya. "Kami konsentrasi dulu ke stabilitas harga dan itu sudah terjadi. Perlu diingat, kemarin kami sudah komunikasi dengan importer. Mereka berjanji menjual bawang putih ke distributor seharga Rp 15 ribu. Jadi, insya Allah harganya akan terus turun," ujarnya.
Dalam kunjungan ke Surabaya, Gita juga meninjau kontainer yang mengangkut bawang putih di TPS. Tujuannya, mengetahui progres pengeluaran peti kemas bawang putih.
Untuk harga bahan pokok lain, dia mencatat semua cukup stabil. Harga beras, misalnya, tidak berubah signifikan. Beras jenis IR 64 tercatat Rp 7.800 per kg dan jenis bengawan Rp 9.700 per kg.
Komoditas lain yang stabil adalah daging sapi (Rp 80.000 per kg), daging ayam broiler (Rp 25.000 per kg), dan cabai merah biasa (Rp 18.000 per kg). Sementara itu, gula pasir dan minyak goreng curah malah turun menjadi Rp 11.000 per kg dan Rp 11.020 per liter. (res/bil/c5/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Siapkan RUU Rumah Murah Bagi Rakyat
Redaktur : Tim Redaksi