Harga Bawang Merah Tiba-tiba Merosot

Senin, 28 April 2014 – 09:10 WIB

jpnn.com - BREBES – Harga bawang merah asal Brebes kembali mengenaskan. Tanpa diketahui yang pasti, harga komoditi unggulan itu turun drastis hingga Rp 3 ribu per kilogram di tingkat pedagang pasar tujuan.

Para petani pun hanya bisa meratapi nasib akibat kerugian besar yang ditanggung. Tak hanya itu, pedagang bakul juga tak begitu tertarik untuk membeli bawang dari petani, karena harga tidak seimbang dengan ongkos kirimnya.
    
Taufik Maulana, 30, salah seorang bakul bawang merah asal Kecamatan Larangan biasanya mengirim bawang ke Pasar Cibitung. Namun, kali ini, pihaknya harus berpikir ulang mengirim bawang ke pasar tersebut.

BACA JUGA: Konsumen Pilih In House

”Untuk kirim di Pasar Cibitung, saya pikir-pikir, karena di sana harga bawang cuma Rp 3 ribu perkilo. Malah ada bawang yang sudah pada dikirim dibawa pulang lagi, karena tidak ada yang menawar,” katanya.

Sementara, petani yang kebetulan tengah memanen pun dilanda kebingungan. Beberapa petani terpaksa melepas harga walaupun rendah. Bahkan sampai ada yang menjual Rp 1500 per kilogram. Namun tidak sedikit pula yang menahan diri. Ditingkat lokal, harga bawang di lapak-lapak dikisaran Rp 3-4 ribu per kilogram pada beberapa hari lalu.

BACA JUGA: Industri Tekstil Ancam PHK 10 Ribu Pekerja

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Ir Budhiarso Dwihartono mengaku belum mengetahui pasti penyebab jatuhnya harga bawang merah di Pasar Cibitung. Dirinya merasa heran, harga bawang merah bisa jatuh. Padahal di tingkat nasional itu belum panen raya.

Pihaknya mengimbau kepada petani agar tidak menjual bawang merah yang mengalami harga rendah, tapi disimpan sebagai bibit untuk masa tanam selanjutnya.

BACA JUGA: Politisi PDIP Ingatkan BRI soal Rencana Beli Satelit

”Kalau Juli–Agustus harga bawang turun itu masih wajar, karena itu masa panen raya secara nasional. Sekarang kan belum, masih ada 600 ha yang belum panen di wilayah Brebes,” kata dia.

Dia menduga, murahnya harga bawang tidak berlaku secara keseluruhan. Pihaknya masih mendapati sebagian petani bawang yang mengalami harga normal. Harga tergantung kualitas dan ukuran.

”Jadi mereka yang mengaku ditawar dengan harga Rp 2 ribu per kilogram karena kecil. Dan itu jumlahnya tidak banyak di Brebes,” kata dia.

Soal kualitas bawang yang menjadi penyebab harga murah, Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Juwari menduga kalau bawang merah yang ditawar rendah itu karena bentuknya kecil, hingga tidak laku dan dikembalikan.

”Di Pasar Tanah Tinggi Tengerang, harganya masih Rp 7 ribu per kilogram untuk bawang lokal sedang. Kalau di Cibitung Rp 2 ribu itu kemungkinan ada mafia yang bermain, seperti juga di Pasar Kramatjati. Jika tidak punya koneksi atau orang baru, pasti dikerjain,” kata Juwari. (ism)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BRI Beli Satelit, DPR Curigai akan Mirip Skandal Century


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler