jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan kepada Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani untuk menghitung ulang kemampuan pemerintah menyubsidi bahan bakar minyak (BBM) dan sejumlah barang lainnya.
Jokowi menyampaikan angka inflasi Indonesia sudah berada pada 4,94 persen.
BACA JUGA: Jokowi Berikan Bonus Kepada Timnas Sepak Bola U-16, Nilainya Sebegini
Angka itu dibebani besarnya subsidi untuk energi dari APBN yang mencapai Rp 502 triliun.
Presiden pun akan meminta Menteri Keuangan untuk menghitung kemampuan APBN pemerintah dalam melanjutkan subsidi tersebut.
BACA JUGA: Erick Thohir Sukses Eksekusi Perintah Jokowi Bersihkan BUMN dari Korupsi
"Pertalite, Pertamax, solar, elpiji, listrik itu bukan harga yang sebenarnya, bukan harga keekonomian, itu harga yang disubsidi oleh pemerintah yang besarnya itu hitung-hitungan kami di tahun ini subsidinya Rp 502 triliun, angkanya gede sekali. Ini yang harus kita tahu, untuk apa? Untuk menahan agar inflasinya tidak tinggi. Tetapi apakah terus-menerus APBN akan kuat? Nanti akan dihitung oleh Menteri Keuangan," tutur saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2022 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/8).
Terkait harga pangan, presiden mengajak semua pihak untuk bersyukur karena harga, terutama beras di Indonesia masih bisa dikendalikan.
BACA JUGA: Pak Menteri, Gubernur, Bupati, hingga Wali Kota, Tolong Percaya Jokowi, Keadaan Tidak Normal
Harga beras berada sekitar Rp 10 ribu. Harga tersebut jauh lebih murah jika dibandingkan harga beras di sejumlah negara, misalnya di Jepang Rp 66 ribu, di Korea Selatan Rp 54 ribu, di Amerika Serikat Rp 53 ribu, dan di Tiongkok Rp 26 ribu.
"Kami juga patut bersyukur baru seminggu yang lalu kami mendapatkan sertifikat penghargaan dari Internasional Rice Research Institute untuk sistem ketahanan pangan kita dan swasembada beras. Ini yang harus kami pertahankan dan kami tingkatkan sehingga tidak hanya swasembada beras saja, tetapi nanti bisa ekspor beras, ikut mengatasi kelangkaan pangan di beberapa negara karena sudah mengerikan sekali," ungkapnya.
Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua TPIP Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Hadir pula dalam acara tersebut yakni Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Grup Irjen Ferdy Sambo Tiba-tiba ke Jakarta, Jokowi Panggil Mahfud MD & Pramono
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga