Harga BBM Naik, Cukai Rokok Jangan Ikutan Menyusul

Kamis, 08 September 2022 – 14:19 WIB
Ilustrasi cukai rokok. Foto: Humas Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dikhawatirkan bakal turut mendorong lonjakan harga-harga di pasar tradisional.

Dengan daya beli masyarakat yang masih belum pulih, omzet para pedagang juga diprediksi bisa terganggu.

BACA JUGA: Sindir Pemerintah Soal Harga BBM Naik, Cita Citata: Saya Capek, Masa Kita Kalah Sama Patung

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Mujiburrohman mengungkapkan perekonomian masih belum sepenuhnya bangkit dari keterpurukan.

Akibat kenaikan harga bahan pokok yang tidak terkendali itu, masyarakat juga turut mengurangi pembelian terhadap beberapa barang konsumsi lain yang non-pokok, baik makanan maupun minuman.

BACA JUGA: Bhinneka Life Hadirkan Layanan Istimewa untuk Nasabah

Salah satu produk yang mengalami penurunan omzet adalah penjualan rokok.

Menurut Mujiburrohman, sebelum pandemi keuntungan dari penjualan rokok biasanya mencapai 10%, namun kini turun menjadi 6-7%.

BACA JUGA: Perubahan Iklim Dapat Menyebabkan Komoditas Kopi jadi Langka

Selain daya beli masyarakat yang melemah, hal ini juga disebabkan oleh kenaikan harga rokok yang tinggi akibat peningkatan tarif cukai dalam beberapa tahun terakhir.

Dia pun meminta pemerintah untuk mengkaji ulang rencana kenaikan cukai rokok pada tahun depan.

“Kalau cukai rokok naik, maka harga rokok juga naik. Ini menyusahkan pedagang pasar, pedagang asongan, bahkan petani tembakau dan buruh rokok yang menggantungkan nasibnya pada barang ini. Harapan kami cukai tidak naik tahun depan,” tegasnya.

Sementara, pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi menilai kenaikan harga BBM bersubsidi di tahun ini akan memicu lonjakan inflasi hingga menjadi 7,2%.

Menurut Fahmy, kenaikan inflasi akan menggerus daya beli dan konsumsi masyarakat, sehingga mengganggu momentum pertumbuhan ekonomi yang sedang terjadi.

Dampak kenaikan harga BBM, kata Fahmy, juga bakal dirasakan para pedagang pasar.

Mereka akan terkena dua imbas sekaligus yakni biaya produksi yang naik akibat peningkatan ongkos transportasi, serta harga barang konsumsi semakin mahal.

"Kenaikan harga juga akan berimbas pada harga kebutuhan pokok. Masyarakat miskin akan merasakan dampaknya, seperti harga yang naik padahal belum pernah memperoleh BBM subsidi sekalipun," tutur Fahmy.(chi/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler