JAKARTA - Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) meminta seluruh perusahaan untuk dapat mengajak para pekerjanya berdialog guna membahas dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), sekaligus mencari solusinya. Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemenakertrans, Ruslan Irianto Simbolon mengatakan, dialog diperlukan untuk menghindari adanya konflik internal antara manajemen dengan para pekerja.
"Perusahaan mulai sekarang harus sudah dapat mengantisipasi adanya gejolak yang terjadi di kalangan pekerja, terkait dampak dampak kenaikan harga BBM. Maka itu perusahaan wajib untuk menggelar dialog dengan para pekerja untuk sama-sama mencari solusinya," kata Irianto kepada wartawan di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (20/3).
Dengan adanya dialog dan tatap muka antara pihak manajemen dengan para pekerja, diharapkan masing-masing pihak dapat menyampaikan aspirasinya. Akan tetapi, lanjut Irianto, proses dialog tetap harus disampaikan dengan cara yang baik dan santun.
"Dalam menyampaikan aspirasi atau pendapat harus disampaikan dengan cara yang bagus. Tidak pakai emosi. Semua bisa diselesaikan, dan perusahaan juga dapat diharapkan dapat mengupayakan memenuhi keinginan para pekerja," imbuhnya.
Irianto mengakui, saat ini memang belum terdengar adanya tuntutan pekerja atas dampak kenaikan harga BBM. "Jangan sampai ada PHK. Kementerian juga tidak menghendaki itu," imbuhnya. (Cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Masa Kritis Ganti Hati, Dahlan Minta Doa
Redaktur : Tim Redaksi