jpnn.com, JAKARTA - Ketua Jaringan Aktivis Reformasi Indoensia 98 (Jari 98) Willy Prakarsa mengkritisi keputusan pemerintah yang menaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Untuk itu, dia mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera mencopot Menteri BUMN Rini Soemarno dari jabatannya.
BACA JUGA: Ketua DPR Anggap Kenaikan Pertamax tidak Masalah
“Presiden Jokowi harus tegas copot Menteri BUMN," tegas Willy kepada wartawan di Jakarta, Senin (2/7).
Di mana, pemerintah menaikkan Pertamax Rp 600 menjadi Rp 9.500 per liter, harga Pertamax Turbo naik Rp 600 menjadi Rp 10.700 per liter.
BACA JUGA: Politikus Gerindra Tuding Rezim Jokowi Gemar Berbohong
Sementara harga Pertamina Dex naik Rp 500 menjadi Rp 10.500 per liter, dan Dexlite naik Rp 900 menjadi Rp 9.000 per liter.
Menurut dia, kenaikkan itu bisa membuat ekonomi rakyat yang kembang kempis semakin tercekik.
BACA JUGA: 45 Hari Bekerja, Tugas Satgas RAFI 2018 Berakhir
Willy juga meminta Jokowi mencopot Menteri Keuangan Sri Mulyani lantaran lemahnya rupiah atas dolar yang belakangan terjadi.
"Bisa juga menambah personel wantimpres ahli ekonomi untuk mengawasi kinerja Menkeu dan Menteri BUMN di balik kenaikkan harga BBM," tuturnya.
Pihaknya juga meminta Presiden Jokowi untuk tak terlena dalam euforia politik Pilkada 2018, tetapi menelisik pelik persoalan yang saat ini sedang terjadi dan membebankan masyarakat.
"Kenaikan BBM dan lemahnya rupiah atas dolar perlu ketegasan Jokowi, jika perlu segera evaluasi kedua menteri itu," tandas dia. (mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga BBM Kian Meroket, Komisi VII Segera Panggil Pertamina
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan