Harga BBM Turun, Presiden Janji Evaluasi Tiap Bulan

Jumat, 02 Januari 2015 – 18:23 WIB
Joko Widodo. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Setelah sempat dinaikkan menjadi Rp 8.500 per liter per 18 November lalu, harga jual bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium mulai 1 Januari diturunkan pemerintah menjadi Rp 7.600 per liter. 

Adapun harga solar, yang pada 18 November 2014 lalu diumumkan Rp 7.500/liter diturunkan menjadi Rp 7.250 per liter. Dengan harga baru ini maka harga jual premium sudah tidak lagi disubsidi pemerintah, karena harga jual itu sama dengan harga keekonomiannya.

BACA JUGA: Jenazah Pramugari Khairunnisa Diterbangkan dengan Pesawat Pribadi AirAsia

Menurut Presiden Joko Widodo karena sudah mengikuti harga pasar, kini pemerintah akan melakukan evaluasi setiap harga yang berubah. "Nanti dilihat, kan baru turun. Akan dievaluasi setiap sebulan," ujar presiden di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat, (2/1).

Penurunan harga BBM itu mengikuti harga minyak dunia yang turun. Dengan mengikuti harga minyak dunia itu, kata dia, akan memudahkan pemerintah dalam mengkalkulasi APBN.

BACA JUGA: Ungkap Kasus, Kejaksaan Agung Siapkan Kejutan 5 Januari

"Harga premium kita akan mengikuti harga pasar dan ini akan lebih memudahkan kita dalam mengkalkulasi dan menghitung APBN kita dan ini semakin tambah optimisme kita bahwa ekonomi ke depan akan jauh lebih baik," sambungnya.

Seperti diketahui dari kebijakan pemerintah tersebut harga jual minyak tanah tetap Rp 2.500 per liter, kemudian harga minyak solar menjadi Rp 7.250 per liter. Untuk Premium pemerintah akan menerapkan harga RON 88 itu sebesar Rp7.600 per liter dengan keterangan luar Jawa, Madura, Bali (Jamali).

BACA JUGA: Jokowi Ancam Copot Pejabat Hambat Perizinan

Dengan harga jual sebesar Rp 7.600/liter itu, maka harga jual premium sama dengan harga BBM nonsubsidi yang akan dibanderol Rp7.600 di Jawa, Madura dan Bali, atau tidak disubsidi lagi.

Meski harga premium sudah tidak disubsidi lagi, namun pemerintah masih mensubsidi harga solar. Dengan harga jual Rp 7.250/liter, maka pemerintah masih mensubsidi harga jual solar sebesar Rp 1.000/liter. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Status Bintang Tiga, Marsdya Agus Supriatna Resmi Jabat KSAU


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler