jpnn.com, JAKARTA - Harga beras mengalami kenaikan. Tim Krimsus Polda Riau, turun lakukan pengecekan, dan temukan sumber kenaikan.
Kasubdit I Indagsi Ditreskrimsus Polda Riau AKB Edi Rahmat Mulyana mengatakan Satgas Pangan Polda Riau bekerjsa sama dengan Disperindagkop Provinsi Riau, sudah melakukan pengecekan di lapangan.
BACA JUGA: Harga Beras di Karawang Naik, Produksi Turun, tetapi Stok Masih Aman
“Memang ada kenaikan harga beras yang disebabkan oleh beberapa faktor,” kata Edi kepada JPNN.com Rabu (13/9).
Alumni Akpol 2005 ini menjelaskan bahwa kenaikan ini dikarenakan faktor iklim musim panas yang terjadi di beberapa sentral daerah penghasil beras.
BACA JUGA: Solusi Ampuh dari Sukarelawan Sandiaga Menghadapi Lonjakan Harga Beras
Hal itu menyebabkan gagal panen sehingga stok yang biasanya cukup saat ini sedikit berkurang.
Kemudian terkait dengan kebijakan pemerintah pusat yang menaikkan harga gabah disebabkan karena harga gabah global dunia sedang terjadi kenaikkan harga.
“Ada juga beberapa pemasok impor beras ke Provinsi Riau sedang tidak mengirim produksi beras sehingga terjadi inflasi,” bebernya.
Naiknya harga beras ini juga dipengaruhi beras yang berasal dari Pulau Jawa dan Provinsi Sumsel, sehingga memancing beras lokal lainnya menjadi naik.
“Selain daripada itu ditingkat distributor harga saat ini 143.000 per 10 Kg sehingga utk satu kilonya berkisar di angka Rp.14.300 masih tidak melewati HET akan tetapi ditingkat pengecer ada sedikit kenaikan harga,” tutur Edi.
Tim Satgas sudah melakukan antisipasi dengan melaksanaan operasi pasar murah dibebera titik lokasi.
“Untuk ketersediaan beras dari bulog hingga saat ini masih kategori aman, dan masih tersedianya beras cadangan di Bulog Provinsi Riau,” pungkas Edi. (mcr36/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Rizki Ganda Marito